Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Koordinator Pangan (Menko) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan pemerintah tidak akan melakukan impor pangan secara berkala mulai tahun 2025. Hal ini dilakukan untuk mendukung swasembada pangan nasional.
Zulhos seperti dikutip, “Swasembada pangan telah menjadi program prioritas utama pemerintah sejak target 2029 dicanangkan, namun ditunda hingga tahun 2027. Oleh karena itu, setiap orang harus bekerja keras dan berupaya mencapainya.” Minggu. (29.12.2024). Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan swasembada pangan terhadap impor pangan mulai tahun 2025.
“Kami memutuskan untuk tidak melakukan impor beras pada tahun depan agar petani bisa menanam padi lebih banyak dan harga pasar bagus,” ujarnya.
Zulhos menjelaskan, pemerintah tidak melakukan impor garam karena produksi garam petani mencukupi. Pemerintah juga akan membekukan impor jagung untuk pakan ternak dan impor gula.
“Jadi ada empat barang yang tahun depan tidak kita impor, kemudian secara berkala akan muncul barang-barang lain yang akan dioptimalkan produksinya di dalam negeri agar bermanfaat bagi kita. Selama ini kita sudah mengimpor pangan hingga 30 juta ton, mata pencaharian kita bergantung pada impor gandum, gula, beras, buah-buahan, dan kopi, dan kini saatnya swasembada pangan, setelah air dan listrik, serta swasembada hilir. yang pada akhirnya kami tuju, “katanya.
Zulhos menjelaskan, hingga saat ini sektor pertanian nasional masih tertinggal karena beberapa hal. Maka kini dengan dukungan Kepala Negara melalui program-program prioritasnya dan pemerintah daerah, kabupaten, dan kota sudah saatnya mencapai swasembada pangan.
“Semua harus menjadi tim yang bersatu dan kooperatif, karena sudah saatnya membangun swasembada pangan nasional dan meninggalkan ketergantungan pada impor pangan,” kata Zulhos. (semut)