NEWS Yenny Wahid Akui Belum Pertemukan Cak Imin dan Gus Yahya untuk Bahas Konflik PKB-PBNU

Jakarta, disinfecting2u.com – Yenni Wahid, putri presiden keempat, KH Abdurrahman Wahid (Kuz Dur), mengaku tak bisa mempertemukan Muhaimin Iskandar, Kak Im, Yahya Solil Staguf, atau Guz Yahya untuk menyelesaikan masalah tersebut. PKB-PBNU. 

Yeni yang sebelumnya sempat mengajak Kak Im dan Guz Yahya membahas konflik tersebut, belum mengetahui kapan keduanya akan bertemu. 

“Belum terjadi,” ujarnya kepada wartawan di kawasan Gelora Bang Karno (GBK), Rabu (9/10/2024). 

Yenni mengungkapkan, jika pimpinan PKB dan pimpinan PBNU sudah menyatakan kesiapannya, kami akan melakukan pertemuan antara keduanya untuk menyelesaikan permasalahan yang muncul beberapa waktu lalu. 

“Iya, kalau pihak-pihak yang berkonflik sudah siap (melakukan pertemuan) sekarang, saya siap memfasilitasinya,” ujarnya. 

Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mendesak pertemuan itu segera digelar sebelum memberangkatkan atletnya ke luar negeri untuk bertanding. 

“Kuliahnya sudah selesai, kalau mau silakan saja, saya dari sini, kalau mau ini cepat pergi. Karena setelah ini kita akan mengadakan turnamen luar negeri. Sayangnya tidak. Sekarang tinggallah di Indonesia,” ujarnya. 

Sebelumnya, Senin (19/8/2024), Yenni bertemu Wakil Presiden Maruf Amin di rumah dinas Wakil Presiden. 

Kunjungan Yenni untuk menyuarakan kekhawatiran akan rivalitas kubu PKB dan PBNU.

Ia yakin Maroof Amin bisa menjadi penengah konflik keduanya. 

“Kiai Maruf Amin bisa berperan besar dengan mengajak kiai senior dan ibu-ibu nyai tua untuk duduk bersama. Semua pihak diajak duduk bersama seperti Gus Yahya, Kak Imin, Gus Saiful untuk membicarakan kepentingan bersama,” kata Yeni usai pertemuan. Wakil Presiden 

Putri Gus Durin ini menjelaskan, PBNU dan PKB merupakan lembaga yang didirikan untuk mengedepankan nilai-nilai kemaslahatan di masyarakat. 

Oleh karena itu, dia meminta Senior NU Maruf Amin mengajak PBNU dan PKB melakukan mediasi guna menciptakan proses dialog yang bebas.

“NU adalah ormas yang harus memperjuangkan kepentingan masyarakat. PKB sendiri harus berjuang memastikan kebijakan publik adalah untuk kemaslahatan masyarakat. Jadi keduanya adalah berkah bagi Indonesia. Harus dipertahankan,” jelasnya. 

Dalam kesempatan itu, Yenni mengajak Kak Imin dan Guz Yahya berdialog yang dipimpin masing-masing untuk mendamaikan kedua kubu. 

“Gus Yahya, Kak Imin, mari kita semua duduk bersama. Mari kita utamakan dialog yang baik berdasarkan moralitas. Berdasarkan nilai-nilai yang diusung selama ini,” ujarnya. 

Sebaliknya Kak Emin mengaku siap menerima ajakan Yenni.

Sebab menurutnya PKB dan PBNU adalah damai. Namun perlu ditegaskan bahwa terdapat perbedaan antara kedua sistem ini. 

“Iya sebenarnya kami tenang. Segala kritik dan masukan kami terima, tapi kedua organisasi ini berbeda,” kata Kak Imin, Senin (19/8/2024) malam.

Cak Imin tak menampik PKB didirikan oleh anggota PBNU. Namun Guz Dur, pendiri PKP, mengatakan partai dan PPNU berbeda. 

Tapi perlu diingat, saat itu PBNU Gus Dur mengatakan setelah berdirinya belum ada hubungan kelembagaan, ujarnya. (aha/nsi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top