disinfecting2u.com – LPD Al Bahjah, KH Yahya Zainul Ma’arif yang biasa disapa Buya Yahya mengingatkan masyarakat yang gemar memperlakukan kucing sebagai hewan peliharaan. Buya Yahya memahami banyak orang yang suka memeluk kucing karena tingkahnya yang lucu. Ini sangat mengasyikkan dan membuat mereka bahagia.
Namun, kucing dengan wajah yang sangat imut dapat mengirimkan sinyal yang salah. Menurut Buya Yahya, jika dipelihara di rumah bisa menimbulkan kekhawatiran.
“Kami prihatin dengan hal ini. Makanya kami sengaja menekankannya” – Buya Yahya, disadur dari channel YouTube MicroStrategy. pada Kamis (5/12/2024) katanya
Ia menjelaskan, dirinya merasa prihatin saat mendapat pertanyaan yang meresahkan saat rapat di kantornya.
Faktanya, kucing merupakan salah satu hewan yang sering dipelihara dan dirawat oleh masyarakat.
Siklus hidup kucing bergantung pada manusia. Pasalnya hewan ini sangat familiar dan selalu berada di sekitar manusia.
Kucing juga merupakan salah satu hewan yang mempunyai tempat khusus di hati Nabi Muhammad SAW. Berawal dari kisah seekor binatang lucu bernama Moessa yang menemuinya di Masjid Nabawi.
Simak buku “Cerita Islam 2” karya Arina, Shafa, Nafisa dan kawan-kawan. Mengungkapkan sebuah hadis sejarah terkait keutamaan menunjukkan rasa sayang kepada kucing, Rasulullah SAW bersabda:
“Maka barangsiapa menyayangi dan memelihara binatang seperti kucing, niscaya Allah akan mengasihaninya di hari kiamat” (Bukhari).
Masalah merawat kucing juga dijelaskan dalam hadits riwayat Imam Ibnu Hajar Haitami sebagai berikut:
Tuhan memberkati Anda, Insya Allah
Artinya: “Boleh memuliakan kucing. Dan pemiliknya harus memberinya makan jika kucingnya tidak dapat menemukan makanannya sendiri.”
Namun kucing bisa membawa hal buruk jika tidak mengetahui aturan najis dalam Islam. Demikian pertanyaan dari pertemuan Buya Yahya.
“Apakah kotor menggendong kucing atau meletakkannya di samping kucing?” – tanya kelompok Buya Yahya setelah menanyakan pertanyaan ini.
“Masalahnya, feses dan urinnya tidak dibersihkan. Otomatis kamu jadi najis,” lanjutnya.
Soal kekhawatiran terhadap kucing najis, Buya Yahya menjelaskan secara detail bahwa para pengasuh kerap memegang atau memeluk hewan menggemaskan tersebut.
Khatib karismatik bernama KH Yahya Zainul Ma’arif ini mengatakan, kesucian kucing bisa berpindah ke tubuh atau pakaian seseorang. Andai saja hal itu terjadi setiap hari
Tak hanya itu, bagi pengasuh yang sering tidur di samping kucingnya, ada kemungkinan juga kotoran hewan masuk ke tubuhnya.
Beliau berbicara tentang kenajisan kotoran kucing, yang belum ditemukan sejak zaman para rasul.
“Sejak zaman Nabi Adam sampai sekarang, di barat, timur, utara dan selatan tidak ada kucing yang buang air besar. Dan tidak ada kucing yang mengganggu,” jelasnya.
“Kapan ini dimulai? Tidak ada kucing atau kambing di Istinja,” lanjutnya.
Selain menyimpan sampah, pendakwah kelahiran Blitar ini juga menyebut kotoran kucing menyebabkan penyakit.
Secara medis, kotoran kucing berisiko menulari manusia karena mengandung parasit atau gas beracun penyebab penyakit.
“Kekhawatiran sudah memasuki ranah kecemasan. Ini juga merupakan penyakit yang sering menyerang orang yang mengalami kecemasan,” jelasnya.
Namun Buya Yahya membantah kenajisan kucing tersebut menurut zaman Rasulullah SAW. Kebetulan saat itu beliau sedang melakukan tawaf.
“Jadi di zaman Rasulullah memang benar Tawaf dianggap sebagai binatang yang berjalan,” ujarnya.
Jika Anda masih ngotot untuk memeluk kucing Anda, Buya Yahya tidak akan menyalahkannya karena ia sangat merawat hewan menggemaskan tersebut.
Ia menyebutkan bulu berfungsi sebagai penahan kotoran. Apalagi jika seseorang sedang merawat kucing yang berbulu tebal.
Ia mengatakan, kotoran kucing kemungkinan besar akan menempel di badan atau pakaian jika baru saja dikeluarkan dari anusnya.
“Karena kotoran tidak akan berpindah kecuali jika basah. Bahkan di daerah yang tidak bersih,” jelasnya.
Dia merekomendasikan untuk menjaga tangan Anda tetap kering atau basah saat memeluk kucing Anda. Untuk menghindari kontak yang mudah dengan kotoran
“Tapi bagian ini akan menyentuh rambut, basah dan kering, tanpa masalah,” jelasnya.
“Jadi jangan terlalu khawatir,” lanjutnya.
Buya Yahya mengingatkan, aturan mengenai kucing najis sebaiknya diajarkan sebagai bentuk pembelaan diri.
“Dia tidak mengerti cara membuatnya. Jadi tidak perlu dilakukan dengan kucingnya, jadi kalau dibawa tidak masalah,” ujarnya.
“Selama kamu ingat aturan ini. Asalkan kering, tidak akan memindahkan kotoran apa pun,” tambahnya.
“Jika ternyata tangan Anda basah dan Anda menyentuh tempat Anda buang air kecil, Jika Anda menyentuh lubang belakang kucing Anda akan dihukum karena pencemaran tersebut,” lanjutnya.
Pastikan untuk tidak menyentuh anus kucing saat memeluk atau memegangnya. Ini akan memberikan ketenangan pikiran dalam upaya Anda menghilangkan rasa cemas.
“Tapi kalau kering, maklum tidak akan menggerakkan badan najisnya, jadi bisa santai sambil menggendong kucing,” ujarnya.
(Senang)