disinfecting2u.com – Ustad Khalid Basalma memaparkan secara detail waktu terbaik untuk tidur di antara kebiasaan Rasulullah SAW. Ustad Khaled Basalma mengatakan, banyak manfaat yang bisa diperoleh orang beriman ketika berusaha bertindak.
Ustad Khalid Basalma meriwayatkan dalam sebuah hadits Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu tentang waktu terbaik untuk tidur dari Sunnah Rasulullah semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian.
Profesor Khalid Basalma meriwayatkan bahwa Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu biasa datang ke Madinah setiap malam.
“Umar bin Al-Khattab biasa berkeliling kota Madinah bersama stafnya sehabis salat Zuhur,” kata Astaz Khaled Basalma, terekam di kanal YouTube Ht Z, Sabtu (23/11/2024).
Ada alasannya mengapa Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu selalu datang ke kota Madinah tanpa merasa lelah. Apalagi kegiatan ini biasanya dilakukan pada malam hari.
Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu mempunyai tujuan yang mulia agar umat Rasulullah SAW di kota Madinah dapat memanfaatkan atau mengatur tidur mereka. waktu setiap malam.
Waktu tidur Nabi sangat penting bagi orang yang ingin meningkatkan kualitas tidurnya.
Selain itu, orang-orang beriman mengikuti kebiasaan tidur Nabi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental.
Waktu tidur Nabi Muhammad SAW diperhatikan dengan matang agar beliau penuh tenaga dan kekuatan untuk kembali bekerja keesokan harinya.
“Kemudian, dia mengambil tongkatnya dan meminta orang-orang di pinggir jalan untuk menggantungnya,” ujarnya.
Khatib berusia 49 tahun ini mengatakan, Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu tidak menghalangi orang untuk berkumpul, namun memiliki kepentingan dan tujuan yang jelas.
Beliau menjelaskan: “Jika sebagian dari mereka mengatakan bahwa ziarah, ziarah, keluarga, silaturahmi, menjenguk orang sakit itu boleh.”
Tentu saja Dewan Penasihat Syariah Maktab Rahmah Lal Alameen sangat ketat ketika orang-orang beriman berkumpul di malam hari tanpa memberikan manfaat bagi mereka.
Tetapi jika kamu duduk dan berbicara yang tidak perlu, Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu akan memukulinya dan berkata: Kamu duduk di sini dan belum menyelesaikan shalat subuh dan magrib, maka bubarlah perkataan Umar.
Dikutip dari situs resmi NU Jawa Timur, Sabtu, sebuah hadis sejarah tentang kisah Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu bersabda kepada orang-orang yang berkumpul pada malam hari:
“Apakah kamu bangun pagi, lalu tidur larut malam?” (Sir al-Bukhari dan Ibn Battal)
Ustad Khalid juga mengatakan bahwa itu adalah Sunnah Rasulullah SAW, bahwa waktu terbaik untuk tidur setiap malam adalah shalat Maskhutan.
“Waktu tidur yang paling baik adalah setelah tengah hari, meski tidak harus sampai jam 3 pagi,” ujarnya.
Tidur setelah tengah hari menyebabkan orang beriman terbangun di malam hari. Ia mencoba untuk tetap terjaga selama sepertiga malam.
Mereka lebih memilih tidur lebih awal agar mempunyai cukup waktu untuk shalat malam karena ada waktu istirahat.
Ustad Khalid menjelaskan manajemen waktunya sebelum sore hari berakhir.
“Kalau malam sepertiga, misalnya jam 18.00, jam 17.00, berarti jam 11,” imbuhnya.
Ia menambahkan: “Pukul 11 siang dibagi menjadi tiga bagian, sekitar pukul 03.30, hampir empat jam.”
Lanjutnya: “Artinya sudah lewat tengah malam tiga menit. Kalau jam lima sore, berarti jam empat sore.”
Ustad Khalid mengatakan tentang waktu terbaik untuk bangun yaitu sepertiga malam pertama adalah waktu shalat Tahajjud.
“Jadi sore hingga pukul 01.00 adalah waktu terbaik untuk tidur,” ujarnya.
Setelah sekian lama menunaikan Tahajjud dan berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar menyampaikan keinginannya, ia tak menghentikan orang-orang yang hendak berangkat.
Beliau menjelaskan: “Kalau masih perlu, boleh istirahat lagi karena Nabi menegur para sahabat yang masih tertidur, tapi bukan karena mereka khawatir dengan setan, tapi karena mereka sangat lelah.”
Beliau melanjutkan: “Maka tidurlah wahai Rasulullah, janganlah kamu mendoakan keburukan bagi dirimu sendiri jika kamu tidak merasakannya.”
Aisha radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan sebuah hadits tentang Sunnah Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian, sambil tidur:
Dan dia berkata: Nabi – semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya kedamaian – jika Tuhan menghendaki. Disepakati
Terjemahan: Rasulullah, semoga Tuhan memberkati dia dan memberinya kedamaian, tidur di awal malam dan bangun di akhir malam dan berdoa. (H.M. Mutafkhun saw)
Bersamaan dengan malam hari, Rasulullah SAW juga menganggap sunnah siang hari sebagai waktu terbaik kedua untuk tidur.
Beliau menambahkan: “Yang kedua adalah saat siang hari singkat, maka Rasulullah SAW memerintahkan kamu untuk tidur siang atau tidur, karena setan tidak tidur siang.”
Beliau bersabda: “Maka jika memungkinkan, istirahatlah di sore hari, meskipun singkat, antara sore dan Isara.”
(harapan)