Jakarta, disinfecting2u.com– Membiasakan menunaikan shalat sunnah seperti Tahajjud adalah hal yang baik. Ustaz Adi Hidayat menjelaskan amalan baik yang sangat dianjurkan.
Tentu saja tidak hanya pahala saja yang bisa Anda dapatkan, namun masih banyak lagi keistimewaan lainnya, benarkah bisa memperlancar rejeki dan mendapatkan jawaban doa yang lebih cepat? simak penjelasannya dibawah ini.
Berbagai amalan baik dianjurkan dalam Islam untuk menyempurnakan ibadah dasar dan memperoleh pahala yang banyak. Salah satu sunahnya adalah Tahajjud yang sangat dianjurkan.
Dok.ilustrasi freepik/doa
Meski shalat sunnah, tentu banyak manfaat yang bisa didapat.
Selain itu, ada amalan baik lainnya yaitu zikir. Ini merupakan nasehat baik dari ulama muda Indonesia yang mengajaknya untuk melaksanakannya.
Dalam ceramahnya Ustaz Adi Hidayat menyampaikan bahwa amalan dzikir ini berfungsi untuk memperlancar doa atau keinginan dan cepat terkabul jika dibacakan setelah shalat Tahajjud.
Kutipan dari konferensi YouTube Adi Hidayat Official dikutip Jumat (10/11/2024). Ustaz Adi menjelaskan tentang amalan dzikir dan shalat Tahajjud.
Ustaz Adi Hidayat atau UAH sapaan akrabnya mengungkapkan, amalan hafalan bisa mempercepat diterimanya keinginan seseorang.
“Ada sebuah ayat yang bisa menginspirasi kita, diterapkan dalam setiap kehidupan, bahkan saat kita berinteraksi dengan Al-Qur’an,” jelas Ustaz Adi Hidayat.
Ustaz Adi Hidayat mengatakan, Zikir merupakan doa yang termasuk dalam ayat 87-88 Surat Al-Anbiya.
Dokter. tangkapan layar dari YouTube/Adi Hidayat
Doa ini disebutkan dalam Surat Al Anbiya Al-Qur’an ayat 87 sampai 88 kisah Nabi Yunus, ujarnya.
Dalam surat Al Anbiya ayat 87 sampai 88 berbicara tentang kesabaran Nabi Yunus AS ketika ditelan dalam perut ikan paus.
Maklum, saat berada di dalam perut ikan paus, Nabi Yunus AS memanjatkan doa berdasarkan dua ayat tersebut.
Dalam pengertian ini, umat Islam dapat melafalkan dzikir ini setelah shalat Tahajjud sebagai bentuk upaya untuk mewujudkan keinginannya.
“Maka sertakan doa ini jika kita ingin mencoba berinteraksi dengan kebaikan. Misalnya kita ingin mencoba menghafal Al-Qur’an, kita ingin mencoba membaca Al-Qur’an dengan baik dan niat baik (sholat) lainnya,” jelas Ustaz Adi. pesan
Berikut bacaan Surat Al-Anbiya ayat 87 sebagai Zikir setelah shalat Tahajjud:
Untuk
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin.
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau. Sesungguhnya aku termasuk orang yang berdosa.” (QS. Al-Anbiya, 21:87) Melihat keampuhan tahajjud dalam mengabulkan doa, Ustaz Adi mencontohkan, jika ingin sukses bisa mengamalkan doa tersebut sebagai dzikir setelah tahajjud.
“Pertama, Lailahailla Allah adalah landasan segala kehidupan. Dari kalimat inilah kita diciptakan, dari kalimat inilah kita diminta untuk beribadah,” jelas UAH.
Jadi tujuan kita beribadah kepada Allah SWT karena Lailahaillallah, lanjutnya.
“Kehadiran kami di sini hidup dalam dunia Lailahaillallah, bahkan orang-orang berjihad fisabilillah sampai mati demi Lailahaillallah,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Kalaupun mengucapkan Lailahaillalah di akhir hayatnya, dijamin Nabi Muhammad SAW masuk surga,” imbuhnya.
UAH juga menjelaskan setelah kata Lailahaillallah, yaitu. Subahanaka yang berasal dari kata “Suhanallah”.
Oleh karena itu ketika kita mengucapkan Subhanallah, Ya Allah, aku beriman tidak ada Tuhan selain Engkau, tidak ada sifat-sifat yang mulia kecuali yang telah Engkau tetapkan, jelasnya.
“Mohon ampun ya Allah, selama ini Innikuntu Minaz-zalimin, saya salah, saya bilang Tuhan itu hanya kamu, namun terkadang dunia memudahkan saya. Saya mengikuti ibadah dunia, saya salah ya Allah, tegas Ustaz Adi.
Perlu diingat, jangan lupa akhiri shalat Tahajjud dengan bacaan doa.
Inilah yang disabdakan Nabi berdasarkan riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim sebagai berikut:
Jika Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki أَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلأَرِْ يْهِنَّ. Dan petunjuknya َقَُّقَُّقُّcp %mpْحcُ أَ telepon َقُّ ُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ, وَالسّ, وَالسَيْدِينِ. اَللview َمْتُ , فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ luas َّرْتُ Jika Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan menghendaki, Tuhan kehendak َ. وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ
“Ya Allah, Tuhan kami, Maha Suci Engkau, Engkaulah Pemelihara langit dan bumi serta makhluk yang ada di dalamnya. Maha Suci Engkau, Engkaulah penguasa langit, bumi, dan makhluk yang ada di dalamnya. Segala puji bagimu, engkau adalah penerang langit, bumi dan makhluk yang ada di dalamnya, engkau adalah kebenaran, begitu pula nabi Muhammad penghakiman adalah kebenaran, engkau sendirilah yang menjadi dasar penilaianku, ampunilah dosa-dosaku. yang lalu dan yang akan datang, yang diturunkan, dan dosa-dosa lainnya yang kamu ketahui tidak ada usaha dan daya kecuali dengan pertolongan Allah.” (kw)
Lebih lanjut dijelaskan bahwa jumlah Tahajjud Rak’ah lebih banyak dibandingkan dengan Witira. Padahal kaidah umum Tahajjud tidak ada batasan rakaatnya.
“Nabi Muhammad SAW pernah bersabda dalam hadits riwayat Al-Bukhari nomor 460. Sholat sunnah rakaat dalam tanda kurung hendaknya dilengkapi dengan dua rakaat dan 1 witr,” jelas Ustaz yang akrab disapa UAH itu.
“Jadi secara umum jumlah rakaat salat Tahajjud tidak terbatas. Kalau mau memulai tahajud bisa 2-2 rakaat salam, lalu 2 rakaat lebih banyak dari tahajud dan 1 rakaat witir,” jelasnya.
Lalu jam berapakah waktu shalat Tahajud?
Menurut Ustaz Adi, pelaksanaan atau waktu salat Tahajjud bergantung pada kemampuan. Karena dari sudut pandang agama, ibadah sunnah dilakukan tanpa adanya paksaan.
“Ada aturan umum yang sebaiknya kita lakukan dalam menjalankan ibadah. Ada yang mungkin bangun di sore hari, ada yang bangun pagi karena aktivitas tertentu, mungkin ada yang diperbaiki,” ujarnya. ditambahkan.
Sedangkan keutamaan shalat Tahajjud sebaiknya dilakukan sebelum fajar, sebagaimana Allah S.T. dikatakan dalam QS. Adz-Dzariyat ayat 18 :
Dan
Artinya : “Dan selalulah memohon ampun pada pagi hari menjelang fajar.” (kw)
Wallahualaam