Jakarta, disinfecting2u.com – Direktur DPP Harian PKB Ais Shafia Asher mengatakan rencana kenaikan PPN sebesar 12% atas barang mahal merupakan kebijakan rakyat.
Menurutnya, langkah yang diambil Presiden Pravo akan menghemat pendapatan negara, sekaligus melindungi masyarakat kecil.
“Langkah Presiden Pravo yang mengenakan kenaikan PPN sebesar 12% terhadap barang impor mencerminkan gagasan perdagangan barang luar negeri yang lebih baik. Dengan kebijakan ini, ia telah menambah pendapatan negara tanpa mempedulikan keadilan. Salah satu cara untuk mendukung Presiden Pravo adalah generasi muda jumlah penduduk,” ujarnya, Sabtu (14/12)./2024) dalam keterangannya.
Selain itu, Ais mengapresiasi apa yang dilakukan Presiden sehingga menilai kenaikan pajak ad valorem atas barang berharga sebesar 12% merupakan keputusan yang tepat.
Ia mengatakan, menaikkan pajak pertambahan nilai yang hanya berlaku pada barang mahal merupakan keputusan yang baik oleh Pravo.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Shri Mulani Indravati memastikan kebutuhan pokok dibebaskan dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN).
Namun kenaikan pajak menjadi 12 persen akan berlaku mulai 1 Januari 2025.
Pada hari Rabu, 12/11/2024, Pak Mullaney menyampaikan bahwa ketika PPN 12% diberlakukan, sembako akan dikenakan PPN 0%.
Ia meyakinkan, kebijakan yang diajukan pemerintah tidak akan menambah beban yang ada, terutama dari sisi kebutuhan pokok.
Barang dan jasa yang tidak dikenakan tarif tambahan antara lain pangan seperti beras, daging, dan telur, jasa pendidikan, kesehatan, angkutan umum, ketenagakerjaan, dan asuransi.
Buku, vaksin, soft house, konsumsi listrik dan air juga akan dibebaskan dari PPN.
Terkait PPN 12 persen atas barang-barang non-esensial, Mullaney mengatakan pihaknya masih menghitung dan mempersiapkannya.
Oleh karena itu, saya tidak bisa memberikan rincian mengenai aturan baru tersebut (di sini / iwh)