LEMBARAN Viral Duel Gladiator Bocah SD di Pemalang, Disaksikan dan Direkam Temannya

Pemalang, disinfecting2u.com – Warga Pemalang, Provinsi Jawa Tengah dihebohkan setelah melihat video viral dua siswa sekolah dasar (SD) berkelahi di ladang tebu di Desa Pamutihi, Kecamatan Ulujam. 

Teman mereka melihat perkelahian itu dan merekamnya. Sayangnya, di video tersebut, Anda bisa mendengar kata-kata cabul dari “Anjing berkelahi”.

Diketahui dua anak, A.B (10) dan A.D (11), bertengkar. AB yang sudah kehilangan ukuran tubuhnya terlihat berkali-kali terjatuh dan dipukuli hingga tak berdaya.

Tanpa alasan yang jelas, AB diduga berkelahi dengan AD hingga ia membawa AB ke perkebunan tebu. Akibatnya, A.B. mengalami banyak luka di bagian kepala, leher, punggung, dan perut.

Orang tua korban AB baru mengetahui perkelahian tersebut setelah videonya viral di media sosial.

Orang tua AB, Windy Putri Utami, mengatakan pada Senin (14/10) “Saya pertama kali patah hati dan merasa ibu masih syok melihat anak saya dipukuli seperti ini dan tidak ada yang mencoba campur tangan.” /2023).

Bahkan orang tua korban merasa sedih dengan tidak adanya niat baik dari keluarga pelaku, bahkan keluarga pelaku terkesan enggan bertanggung jawab dan membiarkannya begitu saja.

“Saya menunggu satu atau dua hari untuk niat baiknya, tapi dia tidak mengatakan apa-apa atau meminta maaf,” kata Windy.

AB juga disebut-sebut sempat menjalani operasi kepala setelah mengalami kecelakaan beberapa tahun lalu. AB juga mengeluh sakit kepala usai laga, namun kondisinya berangsur membaik.

Kepalanya juga terpotong dan tengkoraknya retak, jelas Windy.

Dia ingin penegak hukum menyelidiki tuduhan bahwa anaknya dianiaya.

“Saya berharap polisi menindaklanjuti kasus ini, semoga keadilan ditegakkan,” harap Windy.

Sementara itu, jaksa keluarga AB Jimmy Muslimin mengaku sudah melaporkan penganiayaan yang dilakukan kliennya ke Divisi PPA Polres Pemalang.

“Saya mendapat surat kuasa dari ibu korban tertanggal 10 November 2024. Saya lapor ke Polres Pemalang bahwa saya diduga melakukan pelecehan dan kekerasan terhadap anak,” kata Jimmy.

Jimmy juga menceritakan kondisi korban yang takut keluar rumah dan mengeluh sakit di kepala, leher, punggung, dan perut, serta sangat terguncang.

“Korban sendiri sangat trauma sehingga jarang keluar rumah dan mengeluh badannya pegal-pegal,” kata Jimmy.

Selain melaporkan pelaku, Jimmy juga melaporkan sang videografer sehingga juga memunculkan narasi yang tidak pantas.

“Sementara itu, kami akan melaporkan pembunuhnya karena tertulis ‘dua anjing berkelahi’,” jelas Jimmy.

Tak bisa dipungkiri, mereka memberitakan banyak orang yang ikut menyaksikan pertarungan tersebut dan tampak tak lepas.

“Menurut ibu korban, yang terlibat ada 17 anak, nanti akan kita kembangkan,” kata Jimmy.

Saya berharap polisi bisa segera mengusut tuntas dugaan penganiayaan kliennya.

Jimmy menutup, “Saya akan melanjutkan kasus ini hingga selesai di Divisi PPA Polres Pemalang.”

Secara terpisah, Humas Polres Pemalang Anjar Lindu membenarkan kepada pihaknya telah menerima dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang siswa di SD Vijayadi.

Benar, Polres Pemalang melalui SPKT mendapat pengaduan masyarakat tentang tawuran antar pelajar di Pamutih Uljamikila. Kasus tersebut sedang dalam penyelidikan unit PPA, kata Lindu.

Lindu menambahkan, pihaknya menginginkan keterangan dari orang tua korban. Unit PPA kemudian harus menghubungi pihak yang diberitahu.

“Sementara kami sedang meminta keterangan kepada ibu korban dan masih kami dalami,” tambah Lindu. (mdh/buz)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top