Toraja Utara, disinfecting2u.com – Perselisihan antar penonton arena adu kerbau di Tobatu, Kabupaten Toraja Utara (Torut), Provinsi Sulawesi Selatan menjadi viral karena salah satu pihak berselisih paham atas kekalahan judi. .
“Ini adalah permainan judi terbesar di Torut, tidak ada seorang pun di studio resmi yang dapat menghentikan atau mengganggu kasino adu kerbau karena sudah dibuat,” tulis anak Tanya dalam sebuah postingan.
Video berdurasi dua menit itu diunggah dan dibagikan secara luas di media sosial hingga menjadi viral. Terjadi keributan di tempat perjudian tempat kerbau diadu.
Sebuah video klip pertarungan bison di medan perang kerbau viral di media sosial.
Beberapa orang tampak begitu khawatir sehingga mereka mengambil pohon-pohon besar yang mereka pikir bisa digunakan untuk melawannya. Beruntung, beberapa warga yang menyaksikan kejadian itu mengusir dan menenangkan pihak-pihak yang terlibat tawuran sehingga situasi bisa teratasi.
Judi di arena kerbau pada saat Rambu Solo (Upacara Kematian) di Toraja Utara kini sering dimanfaatkan oleh sebagian masyarakat untuk mencari keuntungan, namun sayangnya hal tersebut seolah luput dari perhatian aparat penegak hukum.
Meski arena adu kerbau di Toraja baru muncul pada tahun 2000an, namun diduga didatangkan dari Vietnam oleh para penggemar adu kerbau yang membangun arena tersebut dan menutupinya untuk upacara Rambu Solo untuk melegalkan perjudian. .
Tak hanya itu, penerbitan izin keramaian oleh aparat keamanan menjadi salah satu penyebab terjadinya perjudian di arena kerbau, padahal izin keramaian yang dikeluarkan pihak kepolisian bertujuan untuk memantau segala sesuatu yang terjadi pada acara Rambu Solo di Toraja. .
Sayangnya, selama ini praktik perjudian di arena adu kerbau di Toraja terkesan tidak langgeng di tengah upaya pemerintah pusat untuk menghapuskan segala bentuk perjudian online, namun di Toraja justru sebaliknya.
Kepala Badan Reserse Kriminal Polres Toraja Utara Iptu Ridwan yang membenarkan adanya perkelahian antar penonton di arena kerbau tersebut mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki video tersebut.
“Belum pak, videonya masih kami selidiki, belum ada laporan,” Kepala Reserse Polres Toraja Utara Iptu Ridwan menjawab singkat melalui pesan WhatsApp, Jumat (4/10/2024). (JBT/FRD)