Jakarta, disinfecting2u.com– Kebiasaan berjabat tangan setelah salat yang lazim dilakukan tidaklah wajib. Seperti budaya setelah salat berjamaah di masjid atau musala.
Namun, meneruskan praktik baik ini menimbulkan berbagai stigma. Menurut Ustaz Ati Hidayam, ada yang meyakini berjabat tangan bisa menghapus dosa karena merupakan salah satu ibadah sunnah.
Faktanya, jabat tangan umumnya dianggap dapat mempererat hubungan antarmanusia. Jabat tangan biasa dilakukan saat bertemu dengan rekan kerja atau di suatu acara. Jadi, timbul pertanyaan apakah hal ini diperbolehkan dalam Islam.
Mengutip ceramah Ustaz Ati Hidayat, dibolehkan berjabat tangan atau bersalaman di akhir salat berjamaah.
Pada Selasa (26/11/2024) YouTube Adi Hidayat resmi menyampaikan ceramahnya. Ustaz Adi mengatakan, Allah SWT memerintahkan untuk berdzikir setelah selesai shalat.
Hal ini tertulis dalam QS. An-Nisa ayat 103.
Perlindungan Lingkungan dan Perlindungan Lingkungan Layanan Pelanggan مَّوْقُوْتًا .
Artinya: “Jika kamu selesai shalat, baik berdiri, duduk, atau berbaring, ingatlah Allah (ingatlah Dia), dan jika kamu merasa aman, maka kerjakanlah shalat itu. Bagi orang-orang beriman yang waktunya telah ditentukan.”
Ustaz Adi Hidayat berkata, “Kamu sudah selesai shalat, Al-Qur’an Surat 4 ayat 103, maka jika sudah selesai shalat, berdzikir kepada Allah.”
Namun Ustaz Adi Hidayat menganjurkan untuk berdoa kepada Allah setiap selesai shalat.
Terkadang, tanpa disadari, setelah berdoa, ada tangan yang ingin segera berjabat tangan. bisakah saya
“Setelah selesai, tiba-tiba tanganmu terulur untuk berjabat. Benar kan?” tanya Ustads Adi yang akrab disapa UAH.
“Boleh atau tidak, lihat alasannya,” tegasnya.
Menurutnya, berjabat tangan atau bersalaman dengan umat Islam lainnya bisa menghapus dosa orang yang melakukannya. Hal ini sesuai dengan hadis Rasulullah SAW.
“Dua orang muslim tidak bertemu dan berjabat tangan, namun diampuni dosanya sebelum berpisah.” (HR. Abu Dawud No. 5212, Ibnu Majah No. 3703, Tirmidzi No. 2727).
UAH menambahkan, disunnahkan bagi umat Islam untuk berjabat tangan di mana pun dan kapan pun setelah shalat atau setelah melakukan aktivitas selain shalat.
“Dua orang muslim tidak boleh bertemu dimana pun, kapan pun, baik di masjid, di luar masjid, di kantor, atau di rumah, kapan pun, sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi dari Nabi SAW, semoga Allah SWT memberkatinya dan mengabulkannya. dia damai. Usai salat, syaratnya bisa diterima meski di luar salat,” jelas Ustaz Ati Hidayat.
Beliau melanjutkan, “Ketika dua orang Muslim berjabat tangan, maka dosa yang berhubungan dengan keduanya diampuni. Menjelek-jelekkan orang lain adalah dosa prasangka yang besar.”
“Tetapi ketika berjabat tangan dengan Tashoba, hatimu terbuka. Jadi ketika berjabat tangan, ada ruang di hatimu,” kata Ustaz Adi. (petunjuk).
Tuhan memberkati