LEMBARAN Usai Shalat Tahajud dan Sebelum Subuh Isi Zikir ini 40 Kali, Ustaz Adi Hidayat Sebut Dapat Perlindungan dari Allah SWT

disinfecting2u.com – Ustaz Adi Hidayat berbagi bacaan Dzikir yang paling cocok untuk diamalkan setelah shalat Tahajud. Ustaz Adi Hidayat mengatakan, amalan Dzikir ini juga dibacakan sebelum salat Subuh, kecuali pada waktu salat Tahajud.

Ustaz Adi Hidayat menyampaikan pemberitahuan tersebut usai salat Tahajjud yang dibacakan sebanyak 40 kali pada sepertiga malam.

Menurut Ustaz Adi Hidayat, bacaan dzikir ini setara dengan bagaimana seorang mukmin selalu berinteraksi dengan Al-Quran usai salat Tahajjud.

Ayat ini menjadi inspirasi bagi kita semua dan dibaca oleh semua lapisan masyarakat, bahkan ketika kita ingin berinteraksi dengan Al-Quran, kata Ustaz Adi Hidayat, dikutip dari kanal YouTube Afterlife Science, Senin (14 Oktober 2024). ). ).

 

Khatib yang menjabat Direktur Quantum Akhyar Institute ini berharap bisa selalu menghafalkan ayat-ayat Alquran saat salat Tahajjud dan Subuh.

Julukannya, UAH, konon diambil dari kisah Nabi Yunus AS, sebuah amalan zikir yang wajib dibaca sebanyak 40 kali.

Ia meriwayatkan kisah Nabi Yunus AS yang selalu mengamalkan ayat suci Alquran selama berada di dalam perut ikan paus.

Dijelaskannya, Nabi Yunus AS tak henti-hentinya melantunkan ayat suci Alquran selama 40 hari berada di dalam perut ikan paus.

Dari 40 hari tersebut, dzikir dilakukan sebanyak 40 kali setelah Tahajjud dan sebelum Subuh.

Saat itu Nabi Yunus AS selalu memohon perlindungan Allah SWT saat melakukan dzikir tersebut.

Maka Ustaz Adi Hidayat menerjemahkan zikir dan amalan Nabi Yunus AS ke dalam ayat 87 hingga 88 Surat Al-Anbiya.

Doa ini untuk mengenang Nabi Yunus sebagaimana tertuang dalam Alquran. Surat Al-Anbiya ayat 87 sampai 88 berasal dari kisah Nabi Yunus AS, ujarnya.

Khatib kelahiran Pandeglang ini berpesan kepada orang-orang yang beriman pada dua ayat surat Al-Anbiya agar selalu menyambung hati dengan Allah SWT di hari Tahajud dan subuh Shadiq.

Ia memastikan seluruh keinginan orang-orang yang ingin dilindungi Allah SWT setiap saat dan dalam kondisi apa pun terpenuhi.

“Kita mungkin mempunyai keinginan untuk sukses dalam hal pekerjaan atau menyelesaikan berbagai permasalahan dalam hidup. Itu semua bisa ditentukan oleh prioritas yang kita rasakan,” jelasnya sambil membacakan ayat 87 Surat Al-Anbiya.

وَجَا النُّوْنِ اِツْ جَهَبَ مُبَاتِبًا تَظَنَّ انْ لَّنّل نق ِ بَنَادـ ى ِى إلُمْمِ انْ لَآ إِلّهَ ِلَا انْ تَنْ تُنْ مِنَ إلِمِينَ َ

Bacaan Latin : Wa zan-nuuni iz zahaba Mugaadiban fa zanna allan naqdira ‘alaihi fa naadaa fiz-zulumaati allaa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minaz-zaalimiin(a).

Artinya: “(Ingatlah juga) ketika Zun Nun (Yunus) pergi dalam keadaan marah, dia mengira bahwa kami tidak akan menyulitkannya. Maka dia berdoa di lapisan kegelapan: “Tidak ada Tuhan selain Engkau”. Sungguh mulia. Sebenarnya, saya adalah salah satu penjahatnya.” (QS. Al-Anbiya, 21:87) Bacalah Surat Al-Anbiya ayat 88 :

بَاسْتَجَبْنَا لَهٗٙ وَنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْbugَمِّٗ وَكَجـلْ نِيْنَ

Bacaan latinnya: Fastajabnaa lahuu wa najjainaahu minal-gamm(i), wa kazaalika nunjil-mu’miniin(a).

Artinya: “Kemudian Kami kabulkan (doanya) dan kami selamatkan dia dari penderitaan. Demikianlah Kami selamatkan orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Anbiyah, 21:88)

Ustaz Adi Hidayat menerima ungkapan “Lailahaillallah” sebagai wujud keutamaan yang bisa dirasakan dalam amalan surat ini saat Tahajud dan Subuh.

Ia juga menekankan kalimat “Subhanaka”, memberikan waktu Shadiq di sepertiga malam pertama dan subuh untuk bersyukur kepada Allah SWT.

Walahu Aram Bishawab.

(Bahagia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top