Jakarta, disinfecting2u.com – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjio akhirnya angkat bicara soal penggeledahan yang dilakukan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di kantor pusat BI.
Penelitian ini dilakukan dalam rangka penyelidikan kemungkinan korupsi penyalahgunaan dana tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
Betul, pada Senin malam, 16 Desember 2024, Bank Indonesia menyambut kedatangan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ke Kantor Pusat Bank Indonesia. Kedatangan KPK untuk menyelesaikan proses penyidikan di KPK. penyalahgunaan “Dalam kunjungan kali ini, Komite Pemberantasan Korupsi membawa sejumlah dokumen terkait kasus ini,” kata Perry dalam jumpa pers di Gedung BI, Jakarta, Rabu. (18/12).
Perry menegaskan, Bank Indonesia bekerja sama dan mendukung penuh proses hukum KPK. Menurut dia, BI telah memberikan serangkaian informasi dan dokumen yang diperlukan.
“Bank Indonesia menghormati proses hukum Komisi Pemberantasan Korupsi sesuai prosedur dan ketentuan yang ada. Kami juga mendukung dan bekerja sama dalam upaya penyidikan,” ujarnya.
“Hal tersebut telah kami buktikan selama ini dengan memberikan informasi dari karyawan kami dan memberikan dokumen yang diminta,” lanjut Perry.
Menurut dia, beberapa pihak BI sempat diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus ini. Ia pun meyakinkan BI akan terus membantu proses penyidikan.
“Kami berkomitmen mendukung proses hukum ini agar berjalan transparan dan sesuai aturan,” kata Perry.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Rudy Setiawan mengungkapkan sejumlah barang bukti diperolehnya saat penggeledahan di kantor pusat BI, termasuk di kantor Gubernur BI.
“Kami menemukan beberapa dokumen dan juga mendapatkan beberapa barang bukti elektronik. Dokumen yang kami cari terkait besaran CSR, siapa penerimanya, dan lain sebagainya,” kata Rudy di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Selasa (17/12). ).
Investigasi ini merupakan langkah lain dalam upaya mengungkap kemungkinan kasus korupsi dana CSR di BI. Dengan bukti-bukti yang ada, KPK melanjutkan kasus tersebut untuk mengidentifikasi aktor-aktor yang terlibat. (agr/rpi)