Jakarta, disinfecting2u.com – Belakangan ini heboh hebohnya pembunuhan anak kandung terhadap ayah dan neneknya.
Peristiwa itu terjadi di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung mengatakan, pelaku berinisial MAS membunuh APW (ayah) dan RM (nenek) saat sedang tertidur lelap.
“Diduga korban sedang tidur ya, sambil tidur,” kata gadis itu dalam keterangannya.
Gadis AKBP itu pun menjelaskan situasinya usai pemeriksaan MAS. Ia mengaku akan membunuh ayah dan neneknya, menerima bisikan gaib.
“Awalnya dia merasa tidak bisa tidur, lalu dia berbisik-bisik, dia khawatir,” jelasnya.
Untuk itu, polisi pun melakukan tes psikologi terhadap MAS yang bekerja sama dengan Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor).
Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut MAS (14) yang diduga menikam ayah, nenek, dan ibunya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, tidak ditahan di Polres Jakarta Selatan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Sisir Ade Rahmat Idnal menjelaskan alasan pelaku tidak ditangkap di kantor polisi. Sebab, kata Ade, MAS belum cukup umur.
Ade mengatakan pihaknya telah menerapkan sistem peradilan anak dalam kasus pembunuhan tersebut.
“Kalau anak MAS sebagai pelakunya, tentu kita berpedoman pada Sistem Peradilan Anak, UU Sistem Peradilan Anak Nomor 11 Tahun 2012,” kata Ade Rahmat, Minggu (1/12/2024).
Ade Rahmat mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Badan Pemasyarakatan (Bapa) terkait kasus tersebut.
Oleh karena itu, pelaku kekerasan terhadap anak ini nantinya akan dipindahkan ke rumah persembunyian lembaga pemasyarakatan.
“Sesuai aturan, kami berkoordinasi dengan KPAI, Dinas PA, Apsifor/Psikolog Anak, Bappa. Ade Rahmat mengatakan, “Maka anak pelaku tidak ditahan di kantor polisi melainkan ditahan. Di rumah persembunyian ayahnya.”
Perlu diketahui, pemuda berinisial MAS (14) itu berniat membunuh ayah dan neneknya dengan pisau. Peristiwa naas itu terjadi pada Sabtu 30 November 2024 pukul 01.00 WIB di Perumahan Taman Bona Indah Blok B6 di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Di antara mereka yang tewas ditikam adalah neneknya berinisial RM (69) dan ayahnya berinisial APW (40).
Sementara ibunya (40), berinisial A.P, mengalami luka berat dan juga dibunuh dengan pisau. AP saat ini tengah mendapat perawatan di RS Fatmawati, Jakarta Selatan.
Saat diperiksa polisi, MAS mengaku menerima bisikan tersebut. Itu dimulai ketika saya tidak bisa tidur.
“Saat diinterogasi pertama, dia merasa tidak bisa tidur. Lalu dia menggumamkan sesuatu, itu mengganggunya,” kata gadis itu.
Menurut Gogo, pihaknya belum bisa memastikan motif MAS membunuh ayah dan neneknya.
Menurut dia, alasannya karena proses perolehan informasi dari pihak terkait masih terus berjalan.
(rpi/ree)