Unjuk Rasa Tuntut Kejelasan Kasus Perselingkuhan Eks Dandim di Depan Otmilti IV Makassar

Makassar, TVomews.Contice Family Dating Case dengan partisipasi dokter dan komandan Kodima (Dandim) di Kakassar, Lt. Khol. Inf LG untuk menyediakan berbagai bakteri. Selain membawa berbagai spanduk ke protes, berat tindakan membawa kotak hipotek dan memelihara sekotak Sitobo Lalang Lalang Lalang atau Sajang Laleng Lalen. Budaya suku Sarong Bugis mengakhiri perselisihan. Tradisi ini dibuat dengan kombinasi dua pria dengan sarung dan berkelahi satu sama lain. Pengoperasian Koordinator Lapangan (Korlap) atau demonstrasi ini dikeluarkan pada subjek, meskipun ini bukan konfirmasi. Prajurit. . Aturan dilakukan. “Itu sebabnya kami mendorong masalah ini untuk segera memproses dan campur tangan,” katanya. Yang terbaik adalah menyelesaikan “Sigajang Laleng Laleng Lalen Laleng. Selain itu, mereka membawa sekotak mayat sebagai tanda keadilan di negara ini. “Membawa kotak karena itu menunjukkan bahwa keadilan terbunuh di negara itu,” tambahnya. Selain keadilan, mereka ingin manajemen melakukan tersangka seniman yang mencurigakan. Mereka menekankan bahwa kasus tersebut hanya boleh diselesaikan, deportasi dan hukuman penjara untuk orang -orang pendahuluan. “Kasus ini harus dirilis, terlepas dari apakah mereka telah dibebaskan. Kami berasal dari penjara. Kami berasal dari penjara atau penjara. Setelah mengukur Makassar Otmil, massa yang diselenggarakan untuk melanjutkan kegiatan mereka kepada petugas polisi Afrika Selatan untuk memanggil persidangan pengadilan ke polisi. Mereka berharap para pejabat akan bertindak korupsi dan secara tidak memihak dalam menangani kasus ini. Sebelumnya, tampaknya dituduh menyebabkan Salawus Afrika Selatan dan mantan Dandim, Letnan. Khol. Eff LG, tidak ada kejelasan. Faktanya, Kolonel LG ditangkap sebagai tersangka, tetapi sejauh ini dia tidak pernah mengandalkan perang Oditurat (Otmil) IV-17 Makassar IV-17. Doktrin Jainal Arifin, suaminya, menunjukkan kekecewaannya dengan hukum yang lambat. Letnan Lulus. Lulus. . Dia berkata sebagai kepala rumah, dia sangat sedih. “Seperti seorang pria dengan tulang, saya malu dan saya merasa bahwa harga diri saya diinjak-injak oleh keluarga berusia 10 tahun,” katanya. Tekankan bahwa dalam budaya Bugis Bones dan menyerupai pesan dari orang tuanya, seperti bos suami dan keluarga, untuk melakukan upaya hukum untuk keadilan. Mereka berbeda dari rasa keadilan. “Saya akan melihat akomodasi menurut tradisional,” merangkum Jainan.  (ARS / FRD)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top