Unik! Mentan Amran Bagi-Bagi Sajadah dan Tikus ke Staf pada Peringatan Hari Antikorupsi

Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman pun tak main-main menyerukan pemberantasan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan).

Hal itu disampaikan Menteri Pertanian Amran dengan tegas saat memperingati Hari Antikorupsi di Kantor Kementerian Luar Negeri.

Pada kesempatan yang sama, Mentan juga membagikan doa dan tikus kepada sejumlah pegawai Kementan sebagai wujud komitmen Kementan dalam memberantas korupsi. 

“Saat Anda berlutut di atas sajadah ini, ingatlah anak dan istri Anda di rumah. “Jika korupsi membuat Anda dalam kesulitan, bukan hanya Anda, tetapi keluarga Anda juga menderita – pasangan dan anak-anak Anda,” kata Menteri Pertanian Amran saat memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) 2024 dalam sebuah konferensi. Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Jumat (13/12/2024) pagi. 

Perwakilan pekerja yang datang mengambil sapu dan tikus tersebut adalah petugas penanggung jawab pembuatan komitmen (PPK) yang mendapat izin melihat tenda. Menteri Pertanian Amran menegaskan, tindakan korupsi tidak hanya melanggar hukum negara tetapi juga ajaran agama. 

“Kita harus bisa melindungi pekerja kita. “Jika kita berhasil melindungi pekerja kita, maka Kementerian Pertanian akan dihormati dan kita akan mampu memenuhi tujuan yang ditetapkan Presiden Pak Prabowo Subianto sehingga tujuan swasembada pangan cepat tercapai,” imbuhnya. dia menekankan. 

Selain sajadah, Menteri Pertanian Amran juga memasang tikus di sarangnya sebagai tanda peringatan pekerja terhadap kemungkinan korupsi. Tikus melambangkan orang-orang korup yang merugikan negara dan rakyat Indonesia. 

“Jika seseorang berbuat melawan hukum setelah diperingatkan, maka dia akan berakhir seperti tikus di kandang ini. Dia sendirian, dia tidak bisa bertemu keluarganya atau siapa pun. “Keluarga juga akan merasakan akibatnya dengan adanya hukuman di masyarakat,” jelasnya. 

Peringatan Hakordia 2024 di Lingkungan Kementerian Pertanian kali ini mengusung tema “Pegawai Kementerian Pertanian siap perkuat budaya antikorupsi untuk mencapai swasembada pangan”.

Bersamaan dengan teguran Hakordia, Menteri Pertanian Amran dan Irjen Kementan Komjen Setyo Budiyanto memulai permintaan Puspita Tani. Aplikasi ini merupakan layanan informasi pertanian dengan keluhan dan informasi lengkap berbasis WhatsApp Messenger. 

Komjen Setyo mengatakan Inspektorat Jenderal selalu berupaya memberantas korupsi yang dilakukan para pekerja dan pejabat tinggi Kementerian Pertanian.

“Kami selalu melakukan pencegahan korupsi di Kementerian Pertanian, termasuk meningkatkan kesadaran, pemahaman dan praktik antikorupsi, serta internalisasi praktik antikorupsi pada pimpinan dan seluruh pegawai Kementerian Pertanian,” jelasnya. (rpi)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top