Ungkapan Gus Baha Kisahkan Dawuh Mbah Moen, Sertakan Sanad dan Wasilah agar Tak Keliru saat Idolakan Manusia

disinfecting2u.com – Khatib asal Rembang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim alias Gus Baha menceritakan kisah mendiang KH Maimoen Zubair alias Mbah Moen. Terkait kisah Mbah Moen, Gus Baha bercerita tentang penerapan sanad dan wasilah. sangat penting ketika mengidolakan sosok manusia.

Dalam penerapan sanad dan wasilah, kata Gus Baha, Mbah Moen pernah berpesan agar tidak melakukan kesalahan dalam meneladani manusia.

Kata Gus Baha, Mbah Moen mengatakan, dengan menggunakan sanad sebagai sumber dan wasilah sebagai penghubung, secara langsung dapat menyampaikan segala ilmu yang disampaikan Nabi Muhammad SAW dengan lebih jelas.

Wasilah harus meneladani guru, guru juga punya guru, sampai terhubung dengan Nabi Muhammad SAW, kata Gus Baha sambil membacakan kisah Mbah Moen yang disadur dari saluran YouTube Bashori Rumah Banyu, Selasa (24/12/). 2024).

 

Mbah Moen mengatakan, Mbah Moen sangat menyayangkan masih banyak masyarakat yang meremehkan wasilah. Padahal bagian ini merupakan sarana untuk menyampaikan dakwah.

Bagi Mbah Moen, Gus Baha mengatakan, jika dimanfaatkan kedua aspek tersebut akan membawa kebaikan sehingga tidak salah dalam meniru ilmu berhala.

Bahwa setiap manusia akan berusaha mencari kebenaran dalam hidupnya, khususnya pada bagian ilmu pengetahuan yang bermanfaat dalam menjalankan aktivitasnya sehari-hari.

Gus Baha membuat pembahasan berdasarkan surat Al Fatihah ayat 6 menjelaskan jalan lurus dalam Islam, beliau berkata:

Kesenangan Tuhan

Artinya: “Bimbinglah kami ke jalan yang lurus”. (QS. Al Fatihah, 1:6)

Merujuk laman Al-Quran Departemen Agama, tafsir surat Al Fatihah ayat 6 menunjukkan bahwa ada orang yang memohon kepada Allah SWT agar diberikan jalan yang lurus untuk mencapai kebenaran.

Orang yang mendapatkan kebenaran dalam menuntut ilmu akan lebih berbahagia karena selalu diliputi kenikmatan untuk memberikan bekal di akhirat.

Dalam ayat tersebut Gus Baha menekankan untuk tidak melakukan kesalahan dan selalu mencari kebenaran dengan menerapkan ilmu yang diberikan oleh para ulama dan Rasul.

“Mengapa Allah tidak menyuruh hambanya untuk taat kepada Allah? Allah tidak makan, bagaimana kita bisa mencontoh Allah SWT yang makan? Allah SWT tidak pernah tidur, lalu bagaimana kita bisa meniru cara Allah SWT tidur, tanyanya kepada jamaah?

Analogi tersebut telah menemukan jawabannya. Sebagai manusia, Gus Baha menegaskan, orang beriman pasti akan meniru dan menerapkan perilaku manusia yang menjadi idolanya.

Murid kesayangannya, Mbah Moen, menegaskan bahwa mengikuti Sunnah Nabi Muhammad SAW adalah langkah terbaik. Meskipun memerlukan pilihan yang tepat dari seorang ulama atau pemuka agama yang mempunyai sanad yang baik.

Gus Baha mengutip salah satu hadits sejarah yang berbunyi “Wal ulama warasatul anbiya” yang artinya teladan para nabi yang diturunkan oleh para ulama.

Menurutnya, peran ulama yang memiliki sanad jelas sangat penting, karena merupakan bagian dari aspek penyebarluasan ilmu pengetahuan.

Ulama yang mempunyai akhlak yang jelas dapat diupayakan untuk menimba ilmu sehingga dapat mengamalkan segala ajaran yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW.

Sontak Gus Baha kerap mengutip ucapan Mbah Moen tentang pentingnya sanad dan wasilah agar tidak terjadi kesalahan.

Hal ini sangat bermanfaat untuk menambah ilmu pengetahuan Islam sesuai sunnah Nabi Muhammad SAW.

(harapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top