Tuduh Shin Tae-yong Diktator, Marc Klok Ternyata Pernah Bohong demi Berkarier di Indonesia: Klub Skotlandia Jadi Korban

Jakarta, TVOnewes.com – Persib Bandung Penggawa, Marc Clock Tentang Media Sosial.

Gelandang Belanda adalah percakapan setelah ia menyebabkan teh-yong, mantan analis staf Nasional Indonesia Kim Jong-jin-jin.

Seperti yang dilaporkan sebelumnya, Marc Clover Kalled Tea-yong setelah PSSI menyalakan pelatih.

 

Dia mengatakan Tea-yong adalah pelatih dengan sifat keras dan bahwa dia adalah seorang diktator pemain.

“Saya memiliki konflik dengan pelatih tim nasional sebelumnya. Jika Anda mengklaimnya, nama Anda bisa disahkan, itu yang terakhir saya,” Cloke lagi.

Menjawab komentar ini baru-baru ini, Kim Jin-jin sebagai mantan analis tim nasional nasional Indonesia yang bekerja untuk Shin Tea-Yong menolak untuk menyebarkan berita.

Kim Jong-jin menyangkal tuduhan bahwa teh-yong pelatih pelatih untuk para pemainnya, seperti kata Marc Klob.

“Itu benar, saya juga melihat berita itu,” Kim Jong-jin disebut sebagai YouTube Corbuier Channel, Rabu (1/22/2025). 

“Ketika saya melihat berita itu, dan saya tahu dan dari mana asalnya, saya mengirim pesan kepadanya,” katanya.

“Saya mengirim pesan kepadanya, ‘Bro, cukup, Anda akan terus mengatakan itu jelas bahwa itu tidak bagus’,” Jin -jin banyak. 

Dia mengeksplorasi bahwa Marc Klok memiliki cerita yang menarik di awal karirnya di Indonesia.

Melaporkan dari akun Instagram @Football, pada tahun 2017, Marc Klos lebih baik daripada salah satu klub Skotlandia, Dundee United.

Cengkeh yang memiliki kontrak masih menerima tawaran dari pelatih PSM Makassar, Robert Rene Albert.

Untuk mengikuti peluang ini, cengkeh membuat pernyataan kontroversial dengan mengatakan bahwa ia ingin berhenti bermain sepak bola dan fokus pada profesi di luar lapangan.

Cengkeh tampaknya menggunakan kasus ini untuk memecahkan kontrak klub untuk bergabung dengan PSM Makassar.

“Sebagai catatan, industri sepak bola harus lebih berhati -hati dengan analisis latar belakang pemain,” tulis akunnya.

“Rekam jejak pemain yang menunjukkan tindakan buruk, seperti informasi buruk untuk masuk ke klub baru, dapat merusak industri untuk waktu yang lama,” lanjutnya.

“Penting bagi klub dan media untuk memverifikasi sejarah pemain sebelum mereka merekrut mereka, untuk mempertahankan integritas ekosistem sepak bola,” ikuti informasi sepak bola. (AES)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top