Jakarta, disinfecting2u.com – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi (KPw) Papua menyebutkan transaksi nontunai telah mencapai 10,3 juta pengguna Kannadi sejak September 2024, sebagian besar masyarakat menggunakan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di Bumi Sendarawasih.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Jayapura, Rabu, September nominal transaksi di wilayah kerja mencapai Rp 1,76 triliun, dengan jumlah merchant terdaftar 206.000 merchant” dan akan menjadi 9.731 pada tahun 2024. Pengguna baru QRIS dan karenanya kami terus memberikan edukasi dan penyadaran agar semakin banyak pengguna baru di Papua,” ujarnya.
Menurut Faturachman, wilayah penggunaan QRIS masih sebagian besar berada di perkotaan yakni Merauk, Timika, Kota Jaipur dan Kabupaten.
“Kami melihat masih banyak peluang bagi pengguna QRIS, sehingga Bank Indonesia akan terus melakukan edukasi kepada masyarakat khususnya di tempat ibadah,” ujarnya.
Melihat data tersebut, ia menjelaskan potensi penggunaan QRIS di Tanah Papua masih besar dan luas, terutama untuk wilayah provinsi baru yang seluruhnya belum sepenuhnya bisa mengakses transaksi non-tunai karena kendala jaringan.
“Dengan terus mendorong penggunaan cashless di wilayah Tanah Papua, maka otomatis masyarakat akan mulai menggunakan QRIS,” tegasnya.
Ia mengatakan, dengan terus menggalakkan penggunaan cashless di Papua, pihaknya akan memberikan peluang bagi masyarakat untuk memiliki transparansi.