disinfecting2u.com – Ustaz Abdul Somad mengungkap praktik komunikasi dengan pasangan lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT). Diskusi ini terjadi setelah mendapat pengaduan dari salah satu mukmin yang mempunyai pasangan tidak normal.
“Guru, saya baru tahu kalau pasangan hidup saya LGBT. Apa yang harus saya lakukan, Ustaz, tinggalkan dia atau tinggalkan dia?” tanya jamaah saat ditemukan kembali oleh Ustaz Abdul Somad saat kajian Isya di Masjid Benteng Hilir Medan, dikutip Minggu (11/10/2024). pengganggu terbesar di Indonesia. Mereka mempunyai kelainan seksual yang perlu diatasi dengan amalan pamungkas ini.
Istilah gay atau LGBT muncul pada tahun 1990. Ini adalah grup yang menyukai orang berjenis kelamin sama.
Orang yang menjumpai LGBT pada awalnya dikategorikan mengalami gangguan jiwa. Sekarang hal itu juga berlaku untuk orientasi seksualnya.
Kehadiran LGBT sangat meresahkan masyarakat. Bahkan dapat mempengaruhi pasangan hidup Anda setelah Anda menikah dan memulai sebuah keluarga kecil.
“Jadi harus dibaca, ada hikmahnya dibalik itu. Hikmah yang pertama, sebenarnya Allah SWT memilih kamu karena Allah SWT sedang menguji kamu untuk mengubah orang LGBT, ”ujarnya.
Dosen asal Sumatera ini memahami, tugas seseorang – mengubah pasangan – bukanlah tugas yang mudah. Secara khusus, keinginannya dilanggar karena dia selalu mengungkapkan kesukaannya pada sesama jenis.
Jika pasangan yang mengalami hal tersebut adalah seorang wanita, maka tentunya nafsunya akan selalu tertuju pada wanita lain yang biasa disebut dengan “lesbian”.
Gay, sebaliknya, adalah sebutan untuk pria yang menyukai sesama jenis.
UAS mendorong siapa pun untuk menyelesaikan magang untuk pasangan LGBT mereka. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi kesehatan mental.
Jadi ajak dia ganti baju. Ajak dia baca Al-Quran, bimbing dia, tangan, jelasnya.
Meski demikian, UAS menekankan pasangan LGBT harus melakukan penyembuhan secara damai.
Ia menjelaskan alasan rukha sebagai amalan pamungkas untuk mengatasi gangguan jiwa dan seksualnya.
“Bawa dia ke ustaz yang digendongnya. Siapa tahu diganggu jin-benkong,” ujarnya.
Terkait jin, ia menyatakan, penderita gangguan jiwa bisa disebabkan oleh masuknya makhluk gaib ke dalam tubuhnya.
Ia percaya bahwa penyakit itu disebabkan oleh tubuh. Namun tidak menampik bahwa makhluk gaib mempunyai peran tersembunyi dalam diri pasangan LGBT.
“Ada disana. Hal ini disebabkan oleh gangguan dari jin. Ada beberapa benkong, saat puisi tulisan tangan dibacakan. Jin keluar. Laki-laki itu berbalik,” tambahnya.
“Musuh semakin banyak. Kelompok LGBT juga sedang mengamuk besok. Potong mereka. Jangan pernah memikirkannya. Kamu juga akan mati. Diam – Anda akan mati jika berbicara. Enaknya mati sambil ngobrol,” sambungnya.
Ia menyarankan agar penderita gangguan jiwa dituntun sholat ke beberapa ahli, seperti psikolog, terapis, dan ustadz.
“Cari suami yang tidak mengidap LGBT, kalau tidak ada perubahan dan tidak mau berubah, tuntut dia,” ujarnya.
Wallahu A’lam Bishawab.
(dengan senang hati)