Tolong Lebih Hati-hati pakai Sajadah saat Shalat, Kata Buya Yahya Jangan sampai Merusak Shaf

Jakarta, disinfecting2u.com – Buya Yahya bercerita tentang penggunaan sajadah dalam shalat. Karena ukurannya bermacam-macam, namun kemungkinan besar Anda akan memilih yang berukuran besar. 

Menurut Buya Yahya, salat berjamaah di masjid menjadi prioritas umat Islam, khususnya laki-laki. Penggunaan sajadah bersifat opsional.

Saat memutuskan untuk salat di masjid, biasanya sajadah dibawa. Dikatakan bahwa sajadah merupakan landasan shalat umat Islam.

Buja Yahya bercerita, sering melihat ada orang yang salat berjamaah masjid sambil membawa sajadah berukuran besar atau lebar. 

Apa hukumnya menggunakan sajadah yang besar atau lebar saat shalat?

Dijelaskan Buya Yahya, dalam Islam diperbolehkan menggunakan sajadah lebar saat salat berjamaah. 

Demikian kutipan YouTube Buya Yahya, dikutip Selasa (12/11/2024). Agar tidak salah dalam shalat nantinya, pilihlah sajadah.

Buya Yahya secara blak-blakan mengatakan penggunaan sajadah dalam shalat tidak dilarang.

Namun dilarang menggunakan sajadah lebar saat membentuk garis salat atau garis memanjang. 

Pengurus Pondok Pesantren Al Bahjah menegaskan, hal tersebut merupakan perintah agama Islam.  

“Iya kalau pakai sajadah untuk salat tidak haram, tapi kalau melewati batas tidak boleh. Sebaiknya dibagikan kepada yang lain,” kata Buya Yahya.

“Supaya bisa pakai sajadah, ada juga jemaah yang tidak boleh menyentuh lantai karena dingin, jadi bisa berbagi,” lanjutnya.

Sebagaimana juga sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam:   

 ‌‌أَقِيمُوا ‌صُفُوفَكُمْ وَتَرَاصُّوا, فَإِنَ٧ُؒمإِنَُِ مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِي.

“Ambil anak panahmu, tutup dan kencangkan, aku sebenarnya melihat ke belakangmu.” Shahih : HR Al-Bukhari (No. 719).

Oleh karena itu, Buya berpesan agar tidak menggunakan sajadah berukuran besar, namun jangan sampai terinjak orang lain.   

“Bawa sajadah boleh saja, namun harus diingat bahwa sajadah adalah pondasinya, sedangkan dalam shalat harus menyusun shaf atau shaf,” jelas Buja.

Mengenai pertanyaan apakah salat berjamaah lebih baik dari salat sendirian, hadits riwayat Ibnu Umar adalah sebagai berikut:

Jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki, jika Tuhan menghendaki 

Artinya: “Abdullah bin Umar meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Sholat berjamaah lebih baik dari pada sholat sendirian dengan pahala 27 derajat.”

“Maka kesampingkan saja sajadahnya, biarkan orang lain yang menginjaknya demi kemurnian dan kepadatan tali salat,” nasehat khatib ini. (kl)        

Waallahualam  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top