Jakarta, disinfecting2u.com – Pemerintah membeli kendaraan operasional Mong (MV3) generasi ketiga produksi PT Pandad untuk para menteri dan pejabat tinggi.
Panglima TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Muhammad Ali mengatakan TNI AL akan memperkuat 80 unit kendaraan operasional MV3.
Dijelaskannya, pembelian kacang tanah ini merupakan dukungan terhadap industri pertahanan dalam negeri, khususnya Pandad yang saat ini mampu memproduksi berbagai jenis kacang tanah.
Mong dapat diubah menjadi kendaraan taktis militer, kendaraan operasional atau kendaraan dinas kementerian.
“Kami akan mendapatkan kacangnya juga. Kacang tanah adalah versi terbaru, paling modern. Totalnya ada 80 unit karena kami ingin menyukseskan program produksi dalam negeri,” kata Laksamana Ali di Jakarta, Selasa (12/11/) 2024).
Ali menegaskan, TNI Angkatan Laut berkomitmen terhadap pembelian dan penggunaan produk dalam negeri, termasuk kacang tanah.
“Jadi harus pakai produk kacang tanah, kualitasnya juga sangat bagus,” kata KSAL.
Kacang tanah merupakan salah satu produk andalan Pandad yang pengembangannya menjadi salah satu dari 10 prioritas industri pertahanan nasional.
Sejauh ini Pandad telah meluncurkan Mawong generasi ketiga bernama MV3 Garuda yang diperuntukkan sebagai kendaraan operasional (ranops).
Pandad juga memproduksi MV3 Garuda versi terbaru, yakni limusin MV3 Garuda yang kini digunakan sebagai mobil kepresidenan oleh Presiden Prabhu Subianto.
Direktur Utama PT Pindad Ibrahim Musa dalam rilis resmi PT Pindad pekan lalu (8/11) mengatakan Pindad saat ini sedang memproduksi MV3 Mong untuk kendaraan dinas para menteri dan pejabat.
“Sesuai instruksi Presiden RI (Prabhu Subianto), kami menyediakan MV3 Garuda untuk kendaraan dinas atau operasional para menteri dan staf. Semuanya masih disepakati secara aktif dengan pemerintah. Kami bertanya. Atas restu dan dukungannya. dari semua pihak, termasuk masyarakat, agar semuanya berjalan lancar,” kata Abraham Musa.
Dalam rilis resmi yang sama, Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad Sigat P. Santosa mengungkapkan, sejauh ini Pindad telah melalui proses panjang untuk bisa memproduksi MV3 (Kendaraan Maung Generasi ke-3).
Pandad terus berupaya membangun ekosistem industri yang utuh demi pertumbuhan industri otomotif nasional. Sebab, menurut Seagate, saat ini belum ada pabrikan di Indonesia yang maju dari tahap pengembangan hingga produksi full cycle di dalam negeri (complete Motorcycle Development).
Fase-fase ini meliputi desain, pengembangan produk, validasi, verifikasi, dan produksi massal.
Untuk Peanut, Seagate menjelaskan bahwa Panda mengerjakan tahap desain, pengembangan produk, manufaktur, perakitan, pengujian, dan evaluasi.
“Pengembangan kemampuan rekayasa dan produksi massal dibangun tidak hanya di PT Pandad, tapi juga di ekosistem pemasok yang jumlahnya ratusan dan tersebar di seluruh Indonesia,” ujarnya.
Sementara untuk komponen yang belum tersedia di dalam negeri, seperti mesin dan transmisi, Seagate menjelaskan Pindad menjalin kerja sama dengan mitra strategis internasional, hal yang lumrah terjadi di dunia industri otomotif.