Jakarta, disinfecting2u.com – Ustaz Khalid Basalamah memberikan nasehat bagaimana cara mendidik anak memiliki keberanian Islami.
Dalam ajaran Islam, keberanian merupakan sifat yang sangat dihormati, bahkan digunakan untuk menegakkan kebenaran, membela agama, dan melindungi orang lain dari ketidakadilan.
Banyak orang dalam sejarah Islam dikenal karena keberanian mereka.
Keberanian, tidak hanya di medan perang namun dalam menghadapi tantangan hidup dan berjuang menegakkan keadilan dan kebenaran.
Oleh karena itu, keberanian yang dimaksud dalam Islam adalah keberanian yang dilandasi keimanan dan mengetahui kewajiban kepada Allah SWT.
Seorang Muslim yang berani adalah seorang yang tidak takut membela kebenaran melawan ketidakadilan dan tetap teguh dalam keimanannya meski menghadapi berbagai tantangan.
Lalu bagaimana cara mendidik anak menjadi muslim pemberani?
Dalam khutbahnya, Ustaz Khalid Basalamah menceritakan tentang ibunda nabi, Syafiyyah binti Abdul Muttalib.
Syafiyyah merupakan tante Nabi Muhammad SAW yang ikut berperang sambil membela Islam.
Ustaz Khalid Basalamah mengingatkan, sebagai orang tua, mendidik anak untuk berani dan membela kebenaran adalah bagian penting dari tanggung jawab kita.
“Keberanian dalam Islam berarti memiliki kekuatan untuk berbuat baik, menegakkan kebenaran, dan selalu bertawakal kepada Allah SWT,” jelas Ustaz Khalid Basalamah.
Oleh karena itu, penting bagi anak-anak untuk diajarkan keberanian agar menjadi umat Islam yang kuat dan beriman. Ustaz Khalid Basalamah.
Hal ini diungkapkan Ustaz Khalid Basalamah dalam hadis berikut ini.
اَلْـمُؤْمِنُ الْقَـوِيُِ Allah menerima
Iman yang kuat dicintai Allah Azza wa Jalla lebih baik dari pada iman yang lemah; keduanya bagus. (Hadits Riwayat Imam Muslim Nomor 2664)
Oleh karena itu, marilah kita berupaya membimbing anak-anak menjadi umat Islam yang berani menghadapi kesulitan, membela kebenaran, dan menjunjung tinggi ajaran Islam.
“Inilah kekayaan kita di dunia dan akhirat,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Contoh lain yang berhasil membesarkan anaknya menjadi muslim yang pemberani adalah Syafiyyah, ibunda Nabi Muhammad SAW.
Syafiyyah adalah ibu dari Zubair bin Awwam Rhadialhuanhu anhu, kata Ustaz Khalid Basalamah.
Saat mendidik Zubair menjadi muslim pemberani, Shafiyyah tega meninggalkan putranya di tempat gelap.
“Tempat gelap ditinggalkan dan Zubair menjadi pahlawan. “Saat terjadi perang dia sendirian di depan,” kata Ustaz Khalid Basalamah.
Syafiyyah masuk Islam di tangan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wassalam, lanjutnya.
Shafiyyah binti Abdul Muttalib dikenal sebagai salah satu wanita paling berani.
Syafiyyah terkenal karena keberaniannya membela Islam.
Nama lengkap Shafiyyah adalah Shafiyyah binti Abdul Muttalib bin Hisyam bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab al-Qurasyiyah al-Hasyimiyah.
Jadi jika dilihat dari sudut nasab, Syafiyyah adalah adik dari singa Allah, Hamzah bin Abdul Muthalib yang gugur pada perang Uhud.
Syafiyyah lahir dan besar di rumah kakek nabi, Abdul Muthalib.
Salah satu kisah keberanian Syafiyah saat Pertempuran Khandaq.
Saat itu, tentara Yahudi mencoba menyerang benteng tempat ditemukannya perempuan dan anak-anak Muslim di dalamnya.
Saat kaum Yahudi sedang mengepung benteng, Syafiyyah berdiri dengan gagah berani melindungi para muslimah dan anak-anak yang ada di dalam benteng.
Syafiyyah hidup hingga wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Shafiyyah meninggal pada masa pemerintahan Khalifah Umar bin Khattab ketika berusia 70 tahun.
Tuhan memberkati