Tinggal di Luar Negeri dan Masjid Jauh, Memang Boleh Jika Tidak Shalat Jumat? Buya Yahya Tegaskan Bahwa…

disinfecting2u.com – Sholat Jumat adalah salat yang dilakukan oleh setiap pria muslim yang telah baligh, menggantikan salat zuhur setiap hari Jumat. 

Buya Yahya mengingatkan, seorang muslim yang meninggalkan shalat Jumat tanpa alasan atau halangan, maka ia berdosa besar. seperti dilansir video ceramahnya di Al-Bahjah TV.

Perintah sholat Jumat ada pada ayat 9 surat Al Jumuah.

يٰٰاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوةَ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَا سْعَوْا الٰى ذِكرِ اللِّٰ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذلِكُمْ خَيْرٌْ لَّكُم انْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Arti: Wahai orang-orang yang beriman, apabila ada (panggilan) menunaikan shalat Jumat, segeralah mengingat Allah dan berhentilah berjual beli. Akan lebih baik bagimu jika kamu mengetahuinya. (Surah Al Jumuah: 9)

Inilah kewajiban shalat Jumat umat Islam.

Namun terkadang Anda bisa menemukan seorang Muslim yang tinggal jauh dari masjid.

Misalnya di luar negeri yang umat Islam minoritas dan jumlah masjidnya sedikit.

Kalaupun ada masjid, biasanya letaknya jauh dari pemukiman warga.

Lantas, jika seorang muslim dalam keadaan demikian, apakah boleh tidak melaksanakan shalat Jumat?

Buya Yahya kemudian menjelaskan, meski salat Jumat wajib, namun seorang muslim boleh meninggalkannya jika ada alasan atau kendala.

Lantas, kapan seorang laki-laki tidak boleh menunaikan shalat Jumat?

Buya Yahya menjelaskan beberapa alasan atau kendala yang membolehkan seorang muslim tidak menunaikan salat Jumat.

Ternyata salah satunya adalah lokasi masjid yang letaknya jauh, misalnya di luar negeri yang umat Islamnya minoritas.

“Kami sampaikan, tidak wajib menunaikan salat Jumat jika jarak masjid sangat-sangat jauh,” jelas Buya Yahya dalam ceramahnya.

“Masjidnya jauh sekali, itu contoh kekafiran negara, jelas sekali mereka tidak wajib melaksanakan salat Jumat,” lanjut Buya Yahya.

Nah, jika azan masih terdengar di daerah Anda, Buya Yahya mengatakan salat Jumat wajib dilakukan.

“Jadi di desamu, kalau di desamu masih ada masjid, kalau terdengar azan wajib salat,” jelasnya.

Tapi azannya tidak menggunakan mikrofon alami untuk azannya, orang-orang berdiri di tanah, bukan di menara, lanjutnya.

Namun di Jepang misalnya, meski letak masjidnya jauh, umat Islam tetap mau salat Jumat, Buya Yahya menegaskan hal itu sah namun tidak wajib.

“Kalau datang itu sah, seperti anak-anak kita di Jepang yang belajar di sana bilang mau ikut 1 kelas di hari Jumat, itu sah, bagus, tapi sebenarnya tidak wajib bagi mereka,” ujarnya.

“Mungkin untuk silaturahmi, ketemu orang lain, tapi kalau bukan hari Jumat, tidak apa-apa,” lanjut Buya Yahya.

Sholat Jumat dilaksanakan berjamaah di masjid dan diawali dengan dua khotbah.

Namun Buya Yahya kemudian menjelaskan bahwa laki-laki boleh melewatkan salat Jumat jika ada alasan atau alasannya.

Selain letak masjid yang sangat jauh, Buaya Yahya mengungkapkan, ada juga alasan atau kendala lain yang bisa menghalangi seorang muslim untuk menunaikan salat Jumat.

“Jadi banyak sekali alasan di hari Jumat. Kenapa orang boleh berangkat di hari Jumat? Apa alasannya?” tanya Buya Yahya.

Berikut beberapa alasan atau kendala lain yang menghalangi laki-laki untuk melaksanakan shalat Jumat, dijelaskan secara rinci oleh Buya Yahya

Alasan atau kendala lain yang memperbolehkan laki-laki untuk tidak melaksanakan shalat Jum’at adalah kondisi cuaca yang ekstrim seperti panas yang ekstrim atau cuaca yang sangat dingin.

Namun, Buya Yahya mengatakan panas dan dingin tersebut biasanya tidak terjadi di Indonesia.

“Di negara kita tidak ada itu, kita tropis, panas dan hangat, tapi kalau kita di negara Arab panas, panas sekali, dingin, dingin sekali, kalau panas Masyaallah,” kata Belia. Yahya.

Misalnya pada cuaca dimana Anda harus memakai jaket tebal, tanpa jaket.

“Saat keluar rumah, gunakanlah sekiranya tidak berbahaya bagi kesehatan,” jelasnya.

Sehingga bila hal ini terjadi, maka laki-laki tersebut tidak boleh salat Jumat.

Jadi panas sekali atau dingin sekali, jadi kalau begitu susah sekali, jelas Buya Yahya

Udzur atau kendala lain yang bisa menghalangi seorang muslim menunaikan shalat Jumat, menurut Buya Yahya, adalah jika ia tidak mengenakan pakaian yang benar.

“Orang tertentu bajunya tidak layak, bajunya rusak, misalnya kalau hari Jumat baju bagusnya hanya basah atau kotor, makanya tidak wajib salat Jumat,” jelas Buya Yahya.

Sebab, menurut Buya Yahya, umat Islam harus menjaga harkat dan martabatnya saat keluar rumah.

Itulah beberapa alasan atau kendala yang membolehkan seorang muslim untuk tidak menunaikan shalat Jumat.

Bishawab dari Wallahu’alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top