Timnas Indonesia Bukan Terlemah di Grup C, Selain Bertoleransi Pada Keyakinan Pemain, Ini Strategi STY yang Paling Ampuh

JAKARTA, disinfecting2u.com – Pelatih kepala Shin Tae-yong menjadi sorotan publik usai mencetak satu poin untuk timnas Indonesia di babak ketiga Kualifikasi Asia Piala Dunia 2026. Hal ini sekaligus membuktikan bahwa tim Garuda bukanlah yang terlemah.​

Meski tim Jepang berakhir dengan kegagalan kemarin (15/11), timnas Indonesia dengan cepat kembali tampil prima bersama Shin Tae-yong. Harus diakui bahwa tim STY pernah mengalami cerita tersebut dan mungkin mereka pantas mendapatkan tim yang hebat.​

Mereka kalah 4-0 dari Jepang pekan lalu namun mengalahkan Arab Saudi 2-0 lima hari kemudian di venue yang sama di Stadion Utama GBK.

Pelatih Shin Tae-yong mengungkapkan niat Garuda memilih Green Falcons dalam pernyataannya.

Ternyata, formasi lima pemain tengah membuat Arab Saudi tidak mampu mengubah penguasaan bola dalam banyak kesempatan.

Hal ini memunculkan peran Shin Tae-yong atau yang akrab disapa STY yang mampu membaca lawan dan mengatur pemain Timnas Indonesia dengan baik sesuai situasi permainan.

“Karena Arab Saudi memiliki high press yang bagus, saya mengubah formasi menjadi 3-5-2 dengan tiga gelandang (Marcelino, Ivar Jenner, dan Thom Haye). Ini kami bermain sangat baik dalam pertandingan tersebut, kata Yong dalam konferensi pers.

Alhamdulillah, efek dari strategi apik STY membawa Garuda meraih kemenangan perdananya di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026.​

Itu juga menjadi sejarah karena Indonesia mengalahkan Arab Saudi untuk pertama kalinya dalam total 14 pertandingan sejak 1981. STY juga dikenal sebagai pelatih yang toleran dan semangat memahami budaya dan agama Islam.​

Dibalik itu semua, ada kabar buruk yang akan menimbulkan masalah besar bagi timnas Indonesia saat menghadapi tuan rumah timnas Australia pada Maret 2025.​

Pasalnya, dua pemain kunci timnas Indonesia tercinta, Shin Tae-yong, Justin Habner dan Ragnar Oratmangoon akan absen pada laga melawan timnas Australia pada Maret 2025. Ini jelas tidak cukup baik untuk tim.

Alasan absennya dua bintang timnas Indonesia tersebut adalah tindakan indisipliner yang dilakukan terhadap Justin Huberner dan Ragnar Oratmangoon.​

Seperti diketahui, Justin Huberner mendapat kartu merah pada laga Indonesia melawan Arab Saudi. Sedangkan Ragnar Aulatmangoon mendapat kartu kuning dan mendapat penalti kumulatif.

Meski pemain muslim Ragnar Oratmangoen berhasil menginspirasi timnas Indonesia untuk mendapatkan peluang bagus, namun hal itu berujung pada meninggalnya Marselino Ferdinan. (kilowat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top