Ternyata Pahala Amalan ini Lebih Dahsyat dari Shalat Tahajud, Kata Habib Novel Alaydrus Walau Sederhana Lakukan Setiap Hari

disinfecting2u.com – Habib Novel Alaydrous mengungkapkan, amalan Sunnah yang ampuh terdapat dalam shalat Tahajjud Menurut Habib Novel Alaydrus, shalat Tahajjud memiliki banyak keutamaan, antara lain pahala yang besar, amalan yang membuka rezeki dan menghapus segala dosa.

Habib Novel Alaidrus menegaskan, ibadah sunah yang dilakukan sepertiga malam yaitu shalat Tahajjud sebaiknya dilakukan dengan konsentrasi atau khusyuk.

Habib Novel Alaidrus menyatakan, orang yang khusyuk menunaikan shalat Tahajjud mendapat jaminan keutamaan amalan yang diberikan langsung oleh Allah S.T.

Namun khatib Surakarta mengatakan, amalan ini sebaiknya dilakukan karena ada pahala yang besar di luar shalat Tahajjud.

Ilustrasi doa setelah shalat Tahajjud. (iStockFoto)

Ditegaskannya, amalan ini sebaiknya dilakukan secara rutin setiap hari, selain menunaikan shalat Tahajjud, karena pahalanya sangat besar.

Apakah amalan tersebut mempunyai pahala yang melebihi shalat Tahajjud? Habibi Novel Alaydrus mengungkap rahasianya.

disinfecting2u.com, dikutip dari kanal YouTube Ngaji Fun, Senin (30/9/2024), Habib Novel Alaidrus berbagi amalan yang pahalanya tak kalah bersaing dengan shalat Tahajjud.

Ketua Majelis Ilmu dan Zikir di Ar-Raudoh, Surakarta, Jawa Tengah, ini memahami, salat magrib yang masih menjadi rutinitas banyak orang, terdapat pada Tahajjud.

Namun, dia mengingatkan umat Islam untuk tidak meninggalkan praktik lain dan menyarankan mereka untuk melakukannya.

Beliau mengatakan bahwa amalan ini sangat sederhana, namun masih banyak orang yang belum mengetahui manfaat dahsyatnya.

Khatib keturunan Rasulullah SAW ini menceritakan, amalannya lebih besar pahalanya dibandingkan Tahajud karena teringat mendiang ayahnya yang berpesan.

Oleh karena itu, Habib Novel menyatakan, setiap pesan yang disampaikan bapak atau ibu harus diingat karena demi kebaikan bersama.

Selain itu, para ulama berpesan agar amalan ini jangan pernah dilupakan dan harus dilakukan setiap saat.

Ia mengatakan, mendiang ayahnya pernah menasihatinya untuk berlatih memberikan kesenangan kepada orang lain agar ia tidak pernah menyerah setiap hari.

Pesan mendiang ayahku kepadaku adalah menyenangkan dan membiasakan diri menyenangkan orang lain, kata Habib Novel Alaidrus.

Habib Novel Alaydrus mengatakan, amalan ini bermula dari kisah Allah SWT yang mengutus para Wali.

Menurutnya, Wali tidak hanya bertujuan untuk menularkan nilai-nilai agama Islam, tapi juga membawa kebahagiaan bagi orang lain.

Ia menerima Allah SWT memberikan anugerah kepada Wali-Nya yang ditunjuk agar orang lain selalu bahagia.

“Akan banyak cerita Wali yang hidupnya hanya menyenangkan orang untuk menyenangkan orang, hasilnya menyenangkan Allah SWT,” ujarnya.

Khatib berusia 49 tahun ini menilai, amalan ini sangat mudah dilakukan karena sekadar menarik perhatian orang lain.

Misalnya, tetangga dan masyarakat sekitar merasa senang setelah memberikan makanan sebagai bentuk penerapan praktik tersebut.

“Pak, kalau mau membahagiakan orang, gampang saja, kalau pandai masak kirim ke tetangga apa yang dimasaknya, asyik,” jelasnya.

Lanjutnya, sebagai contoh, jika ada orang disekitar kita, baik itu keluarga, tetangga, dan lain-lain, yang ingin mencoba makanan kita, hendaknya mereka melakukannya agar merasa puas.

“Jika ada yang mendambakan suatu masakan tertentu, saya berencana memasaknya agar mereka senang,” jelasnya.

Menurutnya, sikap memberi kesenangan dan kebahagiaan kepada orang lain melebihi besarnya pahala shalat Tahajjud.

Ia melihat jika seseorang telah melakukan sesuatu yang memberikan kebahagiaan, maka ia akan memberikan kesenangan atas apa yang telah dilakukannya untuk dirinya.

“Ini amalan yang luar biasa, bahkan mungkin bisa mengalahkan pahala Tahajjud,” ujarnya.

Lebih lanjut, Habib Novel Alaidrus berpendapat pahala tidak selalu datang meski seseorang rajin shalat Tahajjud.

Ia mengatakan, siapapun yang selalu merasa kesulitan untuk khusyuk saat Tahajud, tentu akan selalu penuh dengan kesombongan.

Apalagi bagi orang yang berusaha menunjukkan bahwa dirinya telah menjadi ahli ibadah melalui rutinitas Tahajud, maka pahalanya tidak akan berkah.

“Mungkin Tahajjudmu, Tahajjudku tidak khusyuk, banyak Riya, banyak Ujub, banyak Suma, dan sebagainya,” ujarnya.

Namun, menurutnya ada pengaruh seseorang bisa bahagia karena selalu berbuat baik untuk membahagiakan orang lain.

Bagaimanapun, saya jamin Anda memberi makanan sebagai tanda menciptakan kebahagiaan bagi orang lain dan pahala yang Anda terima sangat besar.

“Tapi kalau senang, Insya Allah senang berdoa ke surga, meski kita tidak bahagia, meskipun kita ujub, meskipun kita sum-sum,” imbuhnya.

“Tetapi doa seorang mukmin bagi mukmin yang lain ada manfaatnya,” imbuhnya.

Habib Novel Alaidrus menyimpulkan bahwa amalan ini juga berasal dari anjuran Rasulullah SAW. kepada umatnya saat itu untuk selalu memberikan kebaikan kepada orang lain.

“Inilah amalan yang diajarkan oleh aulia sholihin, yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW,” ujarnya.

Wallahu A’lam Bishawab.

(harapan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top