disinfecting2u.com – Siapa sangka, sosok tersebut resmi menjadi Prativi Novyanti atau Teh Novi Vakil untuk menangani kasus terkait Agus Salim dan pengacaranya Farhat Abbas.
Firdous Oyewobo kini menjadi pengacara baru Pratiwi Novianti dalam sengketa hukum dana sumbangan Agus Salim.
Melalui akun media sosialnya, Firdaus membenarkan dirinya resmi mendampingi terdakwa penggelapan dana penggalangan dana untuk korban serangan asam Agus Salim.
Alhamdulillah, malam ini saya resmi menjadi kuasa hukum P. Novianti, kata Firdaus dalam video TikTok.
Konflik keduanya bermula dari donasi yang digagas Pratibha melalui platformnya yang mengumpulkan dana Rp 1,5 miliar untuk pengobatan Agus.
Namun dana sumbangan tersebut diduga tidak digunakan untuk tujuan semula, melainkan digunakan untuk kebutuhan di luar kebutuhan medis dan kesehatan Agus Salim.
Replika tersebut diduga hilang, apalagi setelah masyarakat mempertanyakan pengelolaan sumbangan tersebut. Sebaliknya, Agus menuding Prativi mencemarkan nama baik sehingga memperparah konflik.
Firdaus mengaku tidak akan membiarkan dana tersebut dikembalikan kepada Agus. Menurutnya, tindakan tersebut untuk mencari keadilan yang nyata.
“Kalau Agus tidak bertaubat, uang ini akan kami bagikan kepada mereka yang paling membutuhkan,” kata Firdaus menyerang Agus dan pengacaranya Farhat Abbas.
Sementara itu, Denny Sumargo juga turut diberitakan karena secara pribadi memberikan bantuan sebesar Rp300 juta kepada Agus.
Diakui Denny, bantuan diberikan untuk membantu korban secara langsung tanpa menambah beban konflik.
Namun Farhat Abbas menuding Denny melakukan tindakan persuasi yang bisa dianggap sebagai bentuk suap. Menanggapi tudingan tersebut, Denny dengan santai menyatakan dirinya berniat membantu tanpa memihak.
“Bosan dengan drama ini. “Kalau mau lapor, lapor saja,” kata pebasket kebanggaan itu dalam podcastnya.
Farhat Abbas selaku kuasa hukum Agus mengungkapkan, niat Denny bisa saja berujung pada laporan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena ada indikasi pelanggaran.
Namun sejauh ini belum ada tindakan hukum yang diambil terhadap Farhat.
Konflik ini mencerminkan rumitnya persoalan donasi berbasis empati.
Publik terbelah antara mendukung Agus sebagai korban atau menggambarkannya sebagai penggalang dana yang merasa dikutuk.
“Seiring berjalannya kasus ini, baik Denny, Firdaus maupun Farhat berusaha membela masing-masing pihak yang diwakilinya,” pungkas (udn).