Jakarta, disinfecting2u.com – Artis Sandra Dewey buka suara kepada suaminya Harvey Moise, Kamis, soal perjanjian pemisahan yang dibuatnya saat sidang korupsi sistem perdagangan komoditas timah (10/10/2024).
Dalam persidangan, Sandra mengungkapkan, perjanjian itu dibuat pada 12 Oktober 2016, sebelum menikah.
Saat ditanya kuasa hukum terdakwa mengenai perjanjian pemisahan harta benda, Sandra menjelaskan, keputusan itu diambil bersama Harvey.
“Kami memutuskan untuk memisahkan harta benda kami karena saya hanya mengatur keuangan keluarga dan saya tidak ingin tahu tentang pekerjaan suami saya. Berapapun penjelasannya, saya tetap tidak mengerti. Saya mempunyai tanggung jawab yang besar terhadap sekolah keluarga saya. biaya dan saya tidak ingin membebankan tanggung jawab itu pada suami saya,” katanya
Dalam persidangan, Ketua Hakim Eko Aryanto menyinggung soal pendapatan Sandra Dewey yang mungkin lebih besar dari Harvey. Namun Sandra mengaku suaminya tidak pernah menanyakan gajinya.
“Aku tidak pernah meminta hal itu, Raja,” jawab Sandra.
Sebagai referensi, pemisahan properti atau perjanjian pranikah memastikan bahwa semua aset dan pendapatan yang diperoleh setelah pernikahan didaftarkan atas nama masing-masing pasangan.
Sama halnya dengan hutang, segala kewajiban setelah menikah menjadi tanggung jawab masing-masing pihak.
Perjanjian ini juga memberikan kebebasan lebih bagi masing-masing mitra dagang untuk membeli dan menjual pinjaman atau saham tanpa meminta izin kepada mitra dagang lainnya.
Tanpa adanya kesepakatan, harta benda apa pun yang diperoleh setelah perkawinan dianggap sebagai harta bersama dan memerlukan persetujuan pasangan untuk melakukan tindakan seperti menjual saham.
Selain itu, pada 22 Juli 2024, jaksa menyerahkan tersangka korupsi bernama Harvey Moise beserta barang bukti ke Kejaksaan Jakarta Selatan.
Selain Harvey, tersangka lain dalam kasus ini adalah Helena Lim.
Beberapa barang bukti yang diambil dari Harvey Moist antara lain berbagai barang bernilai tinggi, yang banyak di antaranya diklaim Sandra Dewey sebagai milik pribadinya. Berikut daftar barang yang disita:
1. Tanah dan bangunan 11 unit, 4 di Jakarta Selatan, 5 di Jakarta Barat, 2 di Tangerang.
2. 8 mobil, termasuk 2 Ferrari, 1 Mercedes, 1 Porsche, 1 Roadster, 1 Mini Cooper, 1 Lexus dan 1 VW.
3. 88 tas mewah.
4. 141 perhiasan.
5. Uang tunai sebesar 400,000 USD dan 13,58 miliar kip.
6. 7 logam mulia.
Eksperimen ini terus berlanjut dan menarik perhatian publik. (putih)