Jogiakarta, tvonenenev.com – Pemerintah Daerah (PAMDA) DII menerima pemberian 11.000 dosis vaksin vaksin untuk oral dan kuku (PMK) dari Kementerian Pertanian di Indonesia. Vaksinasi diadakan untuk sapi susu dan sapi lebih luas lebih dari 5 distrik / kota di sepanjang DII.
“Puluhan ribu vaksin vaksin akan pertama kali diatur pada tahap DII,” Siam Arjaiatanti, Kepala Badan Pertanian dan Keamanan Pangan (DPKP), juga mengutip hubungan masyarakat pemerintah daerah pada hari Jumat (1) 17/2025).
Dari 11.000 dosis, Siam melanjutkan, secara bertahap turun pada dosis 34.035 pada bulan Februari, 11.345 dosis Maret, 11.345 dosis Juli, 34.035 dosis dari 34.035 dosis dan 11.345 dosis September.
Dikirim, vaksinasi terhadap PMK pertama -tama akan mengarahkan sapi. Kemudian, vaksinasi kambing dan domba, membantu Bank Indonesia, dilakukan di Vaksin Basn dan Pangkalan.
Selain itu, DPKP DII juga berkoordinasi dengan petani untuk berkomitmen untuk membantu mempercepat vaksinasi dan kontrol sapi sehingga kasus PMK tidak diperpanjang.
Namun, partainya tidak menutup penjualan ternak dii karena kondisinya masih terinfeksi, tidak mengungguli. Kemudian, vaksinasi bertujuan ke area yang masih hijau, juga daerah, yang hewannya sehat.
“Kami meninggalkannya di distrik / kota untuk memilih skala sapi prioritas yang akan divaksinasi karena tidak dapat mencapai seluruh populasi sapi di DII,” kata Siam.
Berdasarkan data DIPKP dari DII dari 15 Januari 2025. Tahun, PMK telah menginfeksi 2.329 ekor. Dirumuskan 20 ternak yang keras, 166 tewas dan 53 dipaksakan. Dengan demikian, kasus aktif yang tersisa masih mencapai 2.090, terdiri dari 2.069 sapi, 20 domba dan kambing.
Sejak PMK tersebar pada Desember 2024. Tahun, sapi memvaksinasi hingga 1.314 kepala dari 15 Januari 2025. Tahun. Sementara itu, total populasi daging sapi di DII telah mencapai 285.060 dan 2.992 sapi perah. Siam mengatakan, volume vaksinasi dalam enam bulan terakhir hanya mencapai 16 persen. (SCP)