JAKARTA, disinfecting2u.com – Video CCTV kamera mutilasi atau pengintai yang membawa perempuan tanpa kepala membawa jenazah korban di dalam gerobak menghebohkan media sosial.
Kasus tersangka pendorong gerobak Fausan Fahmi (FF) dan komplotannya berinisial J.
Lantas bagaimana nasib Jake yang diduga membantu tersangka?
Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya tengah mendalami keterlibatan orang lain dalam kasus mayat tanpa kepala (43) di kawasan Muwara Baru, Jakarta Utara.
“Status tersangka J saat ini kami gunakan sebagai saksi. Keterlibatannya akan terus kami dalami,” kata Kompol Veera Satya Tripura, Kompol Polda Metro Jaya, Selasa (5/11/2024).
Dia menjelaskan, penyidik masih mengumpulkan alat bukti, termasuk memeriksa keterangan beberapa saksi dan ahli.
“Masih butuh keterangan dari saksi-saksi lain, apakah dia tahu apa yang ada di dalam paket itu. Untuk memastikannya. Kalau dia tahu apa yang ada di dalam paket itu, nanti kita ambil kesimpulan dan minta keterangannya,” ujarnya.
Menurut tersangka FF, Veera menjelaskan, J dihubungi untuk membantu mengangkat paket berisi jenazah SH. Namun FF bersikeras itu adalah daging tuna.
“Setelah membungkus jenazah korban, tersangka menghubungi temannya berinisial J dan memintanya membantu membawakan paket tersangka,” kata Weera seraya menambahkan, oknum berinisial J membantu mengangkat paket tersangka ke dalam gerobak. Kemudian mendorongnya ke tempat parkir mobil. Setelah sampai di tempat parkir, paket tersebut dimasukkan ke dalam truk yang disiapkan oleh kurir bandara dan menandakan bahwa orang yang ingin memesan barang tidak dapat menghubungi tersangka J, tersangka mengatakan “Kemudian tersangka dan J berangkat ke Mura Baru. Kemudian pada pukul 22.00 WIB tersangka dan J tiba di Jalan Pelabuhan, Muara Baru. Mobil tersangka langsung berhenti di belakang SPBU Pelabuhan Di lokasi kejadian, dengan bantuan J, paket berisi jenazah korban ditinggalkan di tepi pantai Pelabuhan Mura Baru pada Selasa (29/10) di kawasan Muwara Baru, Jakarta Utara, hingga menewaskan SH (43) bersama kedua tangannya, wajah korban membiru, tidak bisa bergerak,” kata Kompol Weera Satya Triputa di Polda Metro Jaya di Jakarta. (lgn) mengatakan dalam konferensi pers.