Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Profesor Abdul Mu’ti bersama dua wakil menteri (Wamen) mengunjungi kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama pada Rabu (30/10/2024) (PBNU), di tengah Profesor Mu’ti asal Jakarta, sapaan akrabnya, diterima langsung oleh Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), bersama-sama. kepada pengurus harian PBNU Waketum lainnya Amin Said Husni, Rais Syuriyah Prof Muhammad Nuh, Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla, Sekretaris LTN PBNU Hamzah Sahal.
Diakuinya, tujuan kunjungan Prof Mu’ti ke PBNU adalah untuk berdiskusi khusus dengan jajaran ormas terbesar di Indonesia tersebut.
Dengan diskusi bersama PBNU ini, Prof Mu’ti berharap ada perbaikan dalam manajemen pendidikan dan kualitas guru.
Sedangkan terkait pembenahan manajemen pendidikan, Prof Mu’ti menyampaikan lebih ditujukan pada pendidikan masyarakat.
“Banyak masukan yang kami terima dari beliau dan tokoh-tokoh yang hadir dalam pertemuan ini, khususnya terkait penguatan pendidikan masyarakat,” kata Profesor Mu’ti usai bertemu dengan para pengurus PBNU.
“Dan juga terkait dengan perbaikan tata kelola di sekolah dan hubungannya dengan kebijakan mengenai guru, baik dalam pelatihan maupun penugasannya,” lanjutnya.
Selain silaturahmi, Prof Mu’ti juga mengatakan pertemuannya dengan PBNU merupakan upaya mendapatkan informasi mengenai tokoh-tokoh tersebut.
“Ini bagian dari upaya kita untuk memperoleh informasi atau istilah lain memperoleh informasi dari data bagaimana kita di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah dapat mengambil kebijakan yang lebih baik,” harap Profesor Mu’ti.
“Dan kita bisa berkolaborasi lebih baik dengan lembaga dan organisasi penyelenggara pendidikan,” lanjutnya.
Senada dengan Prof Mu’ti, Ketua PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengaku meski sedikit formal, pertemuan keduanya mengisyaratkan kedekatan mereka.
Sebab, hubungan NU dan Kemendikbud sudah terjalin cukup lama demi kemajuan pendidikan.
“Pada dasarnya keterikatan atau hubungan kerjasama antara NU dan Kemendikbud sudah menjadi tradisi sejak lama,” kata Gus Yahya.
Jadi, kata Gus Yahya, sekarang tinggal melanjutkan ke bagian NU yang menyelenggarakan sekolah dan pendidikan.
Gus Yahya menyoroti kerja sama tersebut memperkuat komitmen PBB dalam mendukung upaya pemerintah dalam melaksanakan berbagai agenda yang disiapkan untuk kemaslahatan masyarakat.
“NU memiliki layanan pendidikan dasar yang luas yang telah terjalin erat dengan Kemendikbud dan Pak Mu’ti yang bisa diandalkan sebagai menteri, kami juga optimis ke depan kerjasama ini bisa lebih baik lagi,” kata Gus Yahya. (Meletakkan)