disinfecting2u.com – Teks khutbah Jumat akan memberikan informasi berupa bahan yang bermanfaat untuk pertemuan sholat Jumat.
Teks khutbah Jumat juga merupakan kegiatan ibadah dalam siklus shalat Jumat yang merupakan ajakan, nasehat, pengingat dan pengetahuan baru kepada masyarakat.
Terkait topik, teks khutbah Jumat kali ini bertajuk Pilkada 2024 untuk Sholat Jumat 2024. 29 November
Jika masyarakat Indonesia melakukan proses demokrasi pada tahun 2024 dalam pemilu.
Masyarakat Indonesia memilih pemimpin yang terbaik untuk pembangunan daerahnya.
Kini hasil pemilu (pemilu) menentukan siapa yang layak memimpin di masing-masing daerah.
Mengutip disinfecting2u.com dari situs resmi Yayasan Amal Jariyah Indonesia, Kamis (28/11/2024), khutbah Jumat kali ini “How to Act in 2024” hasil pemilu dan nasib” teks. . Teks Khutbah Jumat Singkat tentang “Bagaimana Hasil dan Nasib Pemilu Akan Terjadi”
وَأَصْحَابِهِ وَالذُّرِّيَّة
Tuhan akan memberi, Tuhan akan memberi, Tuhan akan memberi
Tuhan akan memberi
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِنُمَّذَُِ مََْ نَفْسٍ وَاح ِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَهَا وَبَا َALACA Memberi Tuhan, Tuhan akan memberi, Tuhan akan memberi Allah
Kekayaan Kekayaan ALLAH ورسوله قد فاز فوز
Tuhan
Sesi Jumat diberkati dan diberkati oleh Allah SWT
Pertama-tama, kami para khatib mengajak kita semua untuk selalu bersyukur dan tak pernah lelah memuji Tuhan SWT Yang Maha Besar. Berkat karunia dan rahmat-Nya, kita masih bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa lewat keharuman dan harta yang berlimpah.
Semoga anda dan saya selalu melimpahkan shalawat dan salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Berkat beliau, kami termasuk golongan terpilih yang akan menerima Islam sebagai agama keselamatan di akhirat.
Sesi Jumat Bahagia
Khatib akan membawakan tema Pilkada, dimana proses perayaan demokrasi dilakukan oleh bangsa kita, selain memilih presiden dan wakil presiden melalui acara Pilkada.
Dalam proses kampanye pemilu demi kepentingan daerah dan bangsa, kami terus berupaya mencari pemimpin-pemimpin baik yang selalu dapat diandalkan janjinya.
Ada beberapa cara untuk mengetahui sikap Anda terhadap pemimpin baru berdasarkan hasil pemilu.
Pendekatan yang pertama adalah dengan menunjukkan keterbukaan pikiran bahwa seorang pemimpin dipilih berdasarkan takdir-Nya, yang secara langsung dijelaskan dalam surat At Taghabun ayat 11, Allah SWT berfirman:
مَاۤ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذنِ ٗللتللََ}للَّهَ مࣱ
Artinya: “Tidak ada musibah yang menimpa apa pun kecuali dengan izin Allah, dan siapa pun yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk pada hatinya. (QS. At Taghabun, 64:11)
Pilihan kita untuk tidak menjadi pemimpin dianggap sebuah bencana. Namun setiap akibat yang disebutkan dalam Lauhulmahfuz dijelaskan dalam surat Al Hadid ayat 22-23, Allah SWT berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي Kehendak Tuhan مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Artinya : “Setiap musibah yang menimpa bumi dan kalian semua telah tertulis dalam sebuah kitab (Lauhul Mahfuz) sebelum saya melakukannya, sesungguhnya itu mudah bagi Allah agar kalian tidak bersedih atas apa yang terlewat. dan jangan terlalu bergembira dengan apa yang telah Dia berikan kepadamu, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan sombong (QS. Al Hadid, 57:22-23).
Adapun menang atau kalahnya pemilu sudah termasuk dalam takdir Allah SWT. Orang beriman akan selalu senang mengambil keputusan yang terbaik.
Pendekatan yang kedua adalah selalu berdoa dan bertawakal kepada Allah SWT atas hasil setiap keputusan eksekutif yang dikeluarkan oleh seorang pejabat.
Dalam ayat 3 surat Ath Thalaq yang menjelaskan tentang tawakkala bagi pemimpin yang amanah, Allah SWT berfirman:
Pesan عَلَى اللَّهْ ۚ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْرٯشَيْرٯد
Artinya: “Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupi kebutuhannya. (QS.Ath Thalaq, 65:3)
Umat Islam, saya berharap berkah dari Allah SWT
Khatib akan melakukan isyarat ketiga, yaitu. yaitu kita harus terus menunjukkan sikap dewasa untuk meluruskan tali persaudaraan. Meski setiap orang punya kesukaannya masing-masing.
Dalam hadits riwayat Imam Bukhari dan Muslim yang menjelaskan bahwa orang kafir memutuskan silaturahmi, Nabi SAW bersabda:
لا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لَخِيهِ مَخِيهِ مَخ٭ؒفمَا ِهِ
Artinya : “Tidak ada seorangpun yang beriman sampai dia mencintai saudaranya seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari & Muslim)
Perbedaan menjadi penyebab suatu bangsa yang dulunya bersatu menjadi musuh akibat pemilihan pemimpin yang berbeda di pesta demokrasi.
Kita harus tetap tegar dan tetap rukun meski ada perbedaan pilihan, agar tidak merusak persaudaraan Islam yang telah lama terjalin.
Semoga Allah SWT selalu membahagiakanmu di hari Jum’at ini
Oleh karena itu khatib menyampaikan khutbah pada sesi pertama hari jumat, saya berharap ketiga ketentuan tersebut dapat dilaksanakan apabila pemimpin yakin akan kesejahteraan dan kesejahteraan masyarakat di daerahnya.
Semoga Allah memberkati Anda dan memberkati Anda dengan cinta
(tepuk tangan)