Jombang, TVOnews.com – Kasus penyakit oral dan kuku yang berkembang (PMK) di sapi di Jombang, pemerintah distrik setempat mencakup seluruh pasar hewan. Seluruh pasar akan mensterilkan, jika tidak berhasil, pasar akan dibuka pada bulan Februari. Di Jombang, kasus PMK mencapai 686, yang masih sakit dan terbunuh 46. Semua sapi yang diimpor oleh pedagang terutama dipasarkan di pasar.
Selain itu, petugas yang berada dalam mode tunggu juga memeriksa kondisi daging sapi yang harus diperdagangkan oleh pasar. Seseorang adalah tujuan utama pemeriksaan petugas. Jika mereka sehat, sapi dapat memasuki pasar. Namun, jika kondisinya tidak sehat, sapi tidak dapat memasuki pasar. Semua sapi di pasaran juga tidak dapat dipisahkan dari kendali petugas. Petugas layanan Animal Bander Jombang benar -benar mempelajari sapi yang mencurigakan yang terinfeksi PMK. Pemeriksaan termasuk rongga dan paku mulut. Selama studi di pasar ini, petugas menemukan seekor sapi yang orangnya terus melepaskan busa. Minta pemilik daging sapi untuk segera menghapus pasar untuk mencegah transfer.
Selain bersosialisasi sapi yang mematikan, kedatangan Grup Layanan Buserry Hewan Jombang memberi tahu semua pedagang, pasar ini akan ditutup mulai 19 Januari 2025 hingga 1 Februari 2025.
“Segera dalam penutupan pasar hewan sementara pasar hewan di Jombang Regence. Hari ini kami telah menghabiskan semua sisi di pasar ini. Alhamulah, semua pihak, mengatakan mereka siap untuk mendukung dan bekerja sama dengan Jombang Regence untuk menekan perapian PMK, ”kata Muhammad Solem, seorang Kadiznak Jombang yang aktif.
Tutup pasar hewan tidak hanya di kabin, tetapi juga di pasar hewan Jombang Regence. Karena jumlah kasus PMK meningkat dari hari ke hari. Pasar akan disterilkan dengan desinfektan dan sapi yang dimiliki oleh vaksin yang dapat disuntikkan.
“Pengembangan pembaruan kemarin adalah jumlah 686 kasus yang masih sakit 249 dan 46,” tambah Solem. (Tentang/jauh)