Tebing setinggi 20 meter ambruk pada Kamis (28/11) pukul 19.00 WIB di Gunung Willis, Desa Nungo, Distrik Dong An, Martin. Selain penutupan satu jalan saja dari Desa Nglang Ko menuju Desa Bodak, longsor juga membawa lumpur, pepohonan, dan salju bagi 18 kepala keluarga di Desa Nyang Ko. Bikan (55), warga Desa Potak yang sehari-hari bekerja di perkebunan, mengaku, longsor terjadi dua kali, yakni pada Kamis malam dan berikutnya pada Sabtu malam (30/11). “Kejadiannya Kamis malam dan terjadi longsor saat saya melintasinya pada Jumat pagi. Ini satu-satunya jalan yang menghubungkan Desa Nakrangat dengan Desa Bodak,” kata Bikan Tanah di atas bukit tersebut tidak kuat menahan hujan, diduga akhirnya roboh sehingga menyebabkan bebatuan dan pepohonan di bawahnya miring hampir 60 derajat. Sementara itu, anggota KKR BPBD membenarkan terjadi longsor, akses jalan desa ambruk. Kejadian longsor pertama masih bisa diatasi dengan jalan kembali. Namun, kejadian longsor berikutnya dengan material sepanjang 50 meter saja sudah ambruk kendaraan roda dua bisa lewat di jalan ini Longsor tersebut dipicu oleh hujan deras pada siang hari dan ditambah dengan angin kencang, terjadilah longsor. 2 kali. “Kerusakan terparah terjadi setelah longsor kedua,” jelas Wahu. Saat ini akses jalan masih dilalui roda dua, namun bagi kendaraan roda empat, Senin (2/12) harus melewati jalan sepanjang hampir 5 kilometer. BPBD Kabupaten MaDIV masih melakukan evaluasi untuk tindakan selanjutnya. “Saat ini kami masih mengevaluasi hasilnya untuk dilanjutkan. Karena membutuhkan banyak penanganan dan waktu yang lama, karena tempatnya yang sulit jika harus membawa alat berat,” tambah Wahu. Sementara itu, BPBD setempat akan membantu 18 orang. keluarga di desa terpencil Nyango Memberikan bantuan makanan, selimut dan obat-obatan (manusia/ayam) selama periode tersebut.
Berita Seputar Mancanegara Di Seluruh Dunia