Jakarta, disinfecting2u.com – Game online telah menjadi ancaman serius yang menimbulkan berbagai dampak sosial di masyarakat. Oleh karena itu, Presiden Prabowo Subianto menghadapi tantangan yang tidak mudah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.
Pemerintah melalui berbagai kementerian dan lembaga terkait serta di bawah kepemimpinan langsung Prabowo bertekad memberantas permasalahan perjudian online. Belum lama ini, Menteri Komunikasi dan IT (Menkomdigi) Meutya Hafid melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk membahas masalah tersebut.
Keduanya membahas kerja sama untuk menyelesaikan masalah perjudian online dan sepakat bahwa praktik ini tidak hanya merugikan individu tetapi juga menciptakan kemiskinan baru di Indonesia.
“Jika tidak dikelola selama bertahun-tahun, perjudian online akan terus meningkatkan jumlah penduduk miskin di tanah air. Ini merupakan ancaman serius yang memerlukan kerja sama semua pihak,” kata Cak Imin, dikutip dari situs resmi Komdigi. Jumat ( 29/11/2024).
Pak Imin mengatakan, data dampak game online cukup mengejutkan. Pasalnya, sejauh ini sudah ada 8,8 juta orang yang berpartisipasi, banyak di antaranya merupakan kelompok miskin baru.
“Mayoritas penjudi online adalah korban penipuan. Dari 8,8 juta orang yang terlibat, banyak di antara mereka yang merupakan kelompok miskin baru. Bahkan, kami berusaha keras untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem dan memberdayakan masyarakat,” tambah Cak Imin.
Dampak lain yang tidak kalah seriusnya dengan perjudian online adalah gangguan kesehatan fisik dan mental yang dihadapi pelakunya. Sayangnya, layanan BPJS Kesehatan tidak mencakup klaim kecanduan judi.
“Rumah sakit kesulitan menangani korban, karena kategori ini tidak diatur dalam skema klaim BPJS. Kami akan berkoordinasi untuk mencari solusi agar beban rumah sakit tidak bertambah,” kata Muhaimin.
Tidak berhenti sampai disitu saja, permasalahan perjudian online juga sudah merambah secara internasional khususnya di kalangan pekerja migran. Ketua Umum PKB ini mengatakan, ada sekitar 100 ribu TKI di Kamboja yang berpotensi menjadi korban atau menjadi bagian dari jaringan perjudian online.
“Koordinasi interpol dan lintas batas penting dalam penindakan dan pencegahan,” ujarnya.
Untuk itu, pemerintah bekerja sama dengan berbagai kementerian berkomitmen meningkatkan pendidikan sebagai upaya preventif, melalui kampanye besar-besaran yang melibatkan media dan masyarakat.
“Kemiskinan baru akibat game internet tidak bisa diselesaikan oleh satu pihak saja. Perlu keterlibatan para pendidik, tokoh masyarakat dan kita semua,” kata Cak Imin.
Di sisi lain, Meutya Hafid, Menteri Komunikasi dan Teknologi, menegaskan pengawasan dan pencegahan terus diperkuat. Untuk itu, berbagai akun diperhitungkan saat melakukan aktivitas terkait perjudian online, serta bekerja sama dengan berbagai otoritas terkait.
“Kami telah mendeteksi situs perjudian online dan nomor rekening terkait. Situs kami ditutup untuk melaporkan rekening tersebut ke OJK, bank, dan PPATK untuk ditindaklanjuti,” jelas Meutya.
“Setiap situs yang ditutup seringkali tumbuh kembali dengan jumlah yang lebih besar. Kami mendorong platform global untuk mematuhi peraturan Indonesia dan mendukung upaya memerangi perjudian online,” tambahnya.
Melalui kerja sama antara kementerian, teknologi, dan masyarakat, pemerintah optimistis dapat mengurangi dampak negatif game online.
“Kalaupun kita bersatu dan bekerja sama, Insya Allah kita bisa menyelesaikan masalah ini dengan lebih baik,” pungkas Meutya Hafid.
Perjuangan melawan perjudian online bukanlah tugas yang mudah bagi pemerintahan Prabowo, namun dengan kerja sama dan komitmen semua pihak, upaya pencegahan dan penindakan dapat membawa hasil yang signifikan. Pendidikan dan pemantauan digital, serta kerja sama internasional menjadi kunci utama penyelesaian masalah ini. (rpi)