Jakarta, tvOneneas.com – Direktur Eksekutif Rampay Nusantara Mardiansya Semar menanggapi ucapan Sekjen PDIP Hasto Christianto dalam pengumuman tersebut.
Hasto diduga menyebut ada upaya pemakzulan Anis Baswedan dalam persidangan kasus Formula E yang saat itu tengah dilakukan aparat.
Menanggapi hal tersebut, Samar menilai Hasto tidak punya bukti.
“Tindakan pidana adalah tidak adanya alat bukti atau alat bukti yang sah, namun akan diproses sesuai hukum. Dalam kasus Anies Baswedan, jelas ada bukti dan keterangan hukum yang mengarah pada dugaan Anies Baswedan,” kata Semar. dalam pernyataannya. penyataan Dushanbe (25/11/2024).
“Lebih lanjut, saya sampaikan bahwa ini adalah tindak pidana dan belum ada tuntutan terhadap Anies. Padahal, saat itu, informasi-informasi yang beredar sebelum kaitannya dengan Jokowi, kalau salah, akan dimusnahkan.” Hasto, Sekjen PDI Perjuangan, disebut-sebut ingin memaksa Anies ke pengadilan agar aksi unjuk rasa berhasil,” lanjut Semar.
Menurutnya, Jokowi sudah tidak penting lagi karena sudah dua periode menjabat sebagai presiden. Dan menurut Semar, klaim tersebut sama sekali tidak berdasar.
Logikanya, Jokowi tidak punya platform politik melawan Anies Baswedan, karena tidak ada persaingan antara Jokowi dengan Anies. Ya, yang terbaik menurutnya kekuatan PDI Perjuangan adalah melalui Jokowi. Tidak bisa dikendalikan oleh partai ini. , – jelasnya.
Semar mengatakan, komentar Hasto terbilang kontradiktif karena Anies Baswedan bukan tersangka.
“Kalau Jokowi jadi presiden saat itu, Anies pasti mau mendakwa dan dengan banyaknya bukti yang ada, kecepatan tindakannya akan sangat mudah. Tapi kenyataannya sampai Jokowi mundur, Anies akan didakwa dan sah. Aksinya terus berlanjut,” kata penggemar berusia 98 tahun itu.
Ia juga mengingatkan Hasto untuk serius berpolitik dan tidak menjelek-jelekkan orang lain yang tidak sejalan.
Semar pun meminta Hasto lebih fokus pada kasus hukum lainnya.
“Hasto, jangan menyerah dalam politik, kalau kamu tidak suka dengan apa yang dia mau, dia akan selalu dibully dan dihina tanpa alasan yang jelas. Selain itu, jika kamu lembut, tanggung jawablah atas tindakanmu daripada lari. pergi. atau menangis di depan orang, Dia meminta ampun.”
Dan kita masih ingat saat Hasto bersembunyi dari PTIK saat hendak ditangkap penyidik KPK yang memang mengira dirinya dilindungi orang berkuasa sehingga harus melarikan diri, kata Semar.
Tak hanya itu, Semar juga terkesan dengan kinerja PDIP di Pilkada Jakarta.
Partai PDI Perjuangan yang terkenal mampu menjaga nilai-nilai ideologinya tumbang ketika diminta Anies, dan sangat disayangkan Megawati, Ketua Umum PDIP, bersembunyi di Pilkada Jakarta.
“Bahkan logo PDIP tidak dicantumkan karena mereka menilai PDP sebagai partai dan Megawati sebagai ketua umum tidak akan menambah suara melainkan merampas suara sama sekali. Benar-benar pengurus partai,” kata Semar.
Terakhir, Semar juga mengkritisi pernyataan Hasto yang menyebut aparat penegak hukum ikut campur dalam politik.
Tuduhan Hasto bahwa aparat penegak hukum terlibat dalam perebutan kekuasaan politik sama sekali tidak berdasar dan hanya menyebarkan informasi palsu atau jahat, lanjutnya.
Semar pun memanggil Hasto untuk memberikan bukti atas semua pernyataannya.
Tidak ada alasan untuk membuat keributan di luar kebisingan yang normal. Padahal, dalam 10 tahun terakhir, Hasto dan timnya didukung oleh lembaga-lembaga yang paling efektif dan bermanfaat. kebutuhan partai dan pimpinannya , – kata V. pada akhirnya.