Tandatangani MoU, Indonesia Akan Berangkatkan 221 Ribu Jemah Haji Mulai Awal Mei 2025

Jakarta, tvonenws.com – Pemerintah Indonesia dan kerajaan Arab Saudi telah menandatangani perjanjian (MOU) untuk menjalankan hajjam.net dari hajjam.net. Jakarta diterima pada hari Senin (13/13/2025).

Mena Nasaruddin mengatakan mereka berada di kumpulan yang disepakati.

“Salah satunya adalah jumlah peziarah di Indonesia, dengan 221 ribu orang pada tahun 1446 H / 2025 M,” Menteri Sheligy Nasaruddin.

Menandatangani Mou Nasaruddin Menteri Religius Umar dan Haji dan Udrah Saudi Arab, Arab Saudi.

VIII Marwan Dasopang participated in Haji Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza Haza B. Amboscers, Haji dan Umrah, Konsul Nasrullah Jasam Jeddah Nasulata.

Seperti tahun -tahun sebelumnya, keberangkatan dan 221 peziarah akan kembali nanti ke Arab Saudi. 

“110.500 peziarah akan datang melalui Amir Mohammad Amir Mohammad Amdul Aziz Medina dan Aba Abdul Aziz Yddah,” kata Menteri Agama. 

Sementara itu, setengah Abdul Aziz Aziz Aziz dari Aziz.

“Kembalilah melalui bandara Abdul Aziz di Jeddah dan Amir Mohammad kembali di bandara Abdul Aziz Madinah,” katanya.

Menteri agama diharapkan, menandatangani MOU ini, persiapan untuk implementasi ziarah dapat segera berakhir. 

“Saya bertanya, semua aspek yang terlibat dalam persiapan, haji 1446 h / 2025 memiliki pengumuman,” saya menantikan menteri agama. 

Untuk informasi, titik, 2210 pejabat saat ini diterima dengan biaya atau 1 persentase dari kotamadya. 

Dan Menteri Agama Nasaruddin mengatakan Menteri Haji, Lobi, Lobi, Umrah Saudi-Arabia, sehingga biaya dapat menaikkan biaya.

“Kami berusaha untuk mencapai petugas tambahan dari petugas, jadi itu cukup untuk memberikan layanan maksimal kepada peziarah Indonesia.”

Salah satu klausa MOU mengatakan Kementerian Haji dan Umrah berhak atas persentase petugas jika perlu. 

Tetapi ini akan diperbarui sesuai dengan kalender yang ditentukan setelah akhir fase kontrak layanan.

Selain itu, karena masalah keamanan di MOU dan Arab Saudi, haji sekitar tahun 2025, jadi ada batasan yang perlu mengikuti peziarah.

Di MOU, semua peziarah diikuti di Arab Saudi, termasuk Arafat, Muzdalifah dan Mina (Armizna) di Pilgrat.

Kotamadya juga diminta untuk melakukan kegiatan propaganda dan menyembuhkan suara di tempat -tempat umum. Cara lain di sekitar kotamadya memintanya untuk menghormati kekudusan dua tanah suci dan memelihara medina DNA.

Selain itu, tidak menarik untuk mengganggu keselamatan dan ketertiban umum, peziarah juga perlu mengikuti perangkat fotografi, termasuk ponsel.

Jemaat juga dilarang oleh bendera negara, cara pertanian dan partai untuk memanjat atau polittering slogan partai.

“Kami juga sepakat untuk bekerja di Kerajaan Pemerintah Indonesia, sehubungan dengan Kerajaan Arab Saudi, sementara Gereja Gereja Gereja, di Negara Suci,” kata Menteri Agama.

Selain menandatangani MOU, kunjungan kapten dan upayanya di Arab Saudi juga harus pergi ke Jeddah Mu’tamar dan haji paparan. 

Menteri Agama juga akan memenuhi beberapa aspek untuk memastikan kehendak para peziarah. 

“Fokus kami adalah bagaimana peziarah Indonesia dapat mencapai layanan terbaik. Kami akan menyiapkan ini sejak awal,” katanya. (meletakkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top