Jombang, disinfecting2u.com – Ketua Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH. Abdul Hakim Mahfudz atau Gus Kikin memimpin acara tanam padi di Desa Banjarsari, Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kota Jombang pada Kamis (9/1). Dalam agenda tanam padi tersebut, Gus Kikin didampingi Presiden PCNU Jombang KH. Fahmi Amrullah Hadzik Presiden Lazisnu PWNU Jawa Timur H. Afif Amrullah Presiden Lazisnu PCNU Jombang Hj. Eka Susanti serta Ketua LPPNU PCNU Jombang Fahmi Amrullah. Selain itu, Kepala Desa Banjarsari, H. Basyarudin Saleh dan pejabat Kementerian Pertanian, Polres Jombang, Polres Jombang, Kodim 0814 Jombang, serta pengurus dan pimpinan harian PCNU Jombang. . Rachmat, Kepala Unit Perlindungan Tanaman Kementerian Pertanian, hadir dan mengikuti Gus Kikin di lapangan. Penanaman padi dilakukan pada lahan yang sudah diolah untuk ditanami. Sebelum melakukan penanaman, para pendeta dan pejabat serta pimpinan lembaganya membawa benih padi, sehingga ketika tiba waktunya penandatanganan Ben Bath Sutra, mereka semua duduk dan menanam benih padi di rawa. “Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mendukung program ketahanan pangan pemerintah dan masih banyak lagi program dukungan kependudukan lainnya yang kita semua dukung,” jelas Gus Kikin usai melakukan penanaman padi. Menurut petugas kebersihan Pondok Pesantren Tebuireng, program keamanan pangan sangat baik. Di Indonesia, kita mempunyai wilayah yang sangat luas dan sumber daya manusia yang kuat dan memahami pertanian.
Gus Kikin mengatakan, “Mari kita berharap NU bersama masyarakat kita bersama-sama mendukung program pemerintah dan ini bukan untuk siapa-siapa tapi untuk kita semua, untuk bangsa dan negara. . Gus Kikin mengatakan, menanam padi merupakan bagian dari program pakan hasil panen yang selanjutnya akan dibagikan kepada pelajar dan masyarakat yang tidak mampu membelinya yang menjadi prioritas ”Mengenai program pembibitan PWNU Mat, Direktur Perlindungan Pangan Kementerian Departemen Pertanian yang turut serta dalam penanaman tersebut mengatakan, PWNU Jatim memiliki keunikan karena mendukung ketahanan pangan yang saat ini sedang dilaksanakan otonomi pangan pada tahun 2025. Bahkan, dengan dilanjutkannya Rachmat, semua pihak bisa mengambil perannya untuk menjadikan daerahnya mandiri dan berkontribusi. Untuk swasembada di tingkat nasional. “Program ini sangat mendukung ketahanan pangan yang saat ini sedang berjalan menuju otonomi pangan hingga tahun 2025, dan tentunya semua pihak dapat berperan agar daerahnya dapat memiliki pangannya sendiri.” Selain menanam padi, para pemangku kepentingan juga menanam bunga Refugia yang berguna untuk melindungi tanaman padi dari serangan hama. Selain itu, mereka juga membangun banyak rumah burung hantu yang melindungi tanaman padi dari hewan pengerat. (telinga/ayam)