disinfecting2u.com – Pendeta Ustoj Khalid Basalama mengatakan pohon ini berfungsi untuk mengusir setan dan jika ditanam di depan rumah, pohon ini juga merupakan obat ajaib.
Guru Khaled Basalama mengatakan daunnya merupakan bagian pohon yang digunakan untuk pengusiran setan dan obat ajaib sesuai Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Sebagai seorang khatib kondang, Ustaz Khalid Basalama mengatakan, pohon yang bisa ditanam di depan rumah nantinya akan menjadi salah satu tanaman surga.
Selasa (10/11), Ustaz Khalid Basalama dari channel YouTube Ahli Sunnat dalam ceramahnya mengatakan: “Untuk menyembuhkan santet, memandikan jenazah, setiap mencari pohon bidara selalu dimanfaatkan. Gunakan itu. / 2024).
Pohon Bidara merupakan salah satu tumbuhan yang banyak disebutkan dalam ayat Al-Qur’an.
Dalam Islam, daun pohon ini mempunyai arti pemuas kebutuhan spiritual dan keagamaan.
Daun pohon bidara banyak sekali kegunaannya, antara lain daunnya dicampur dengan air untuk memandikan orang mati, dan bermanfaat untuk proses memandikan orang yang sudah masuk Islam.
Faktanya, ada sunah yang memerintahkan orang yang membaca dua ayat Syahadat untuk menggunakan daun bidara untuk mandi.
Nantinya, fungsi daun bida lainnya adalah untuk mandi untuk bersuci setelah haid.
Daun pohon bidara mempunyai khasiat untuk pengobatan antara lain memperkuat imunitas tubuh, menyembuhkan luka lebih cepat dan menghilangkan jerawat.
Daun dan buah pohon Bidara dipercaya dapat melindungi dari roh dan setan, seperti yang dijelaskan dalam Al-Qur’an.
Dalam ayat 27-30 Surah Waqiya Al-Qur’an dijelaskan tentang pohon Bidara, Allah SWT berfirman:
Rumah
Artinya: “Kelompok yang benar, betapa besarnya kelompok yang benar. (Mereka) antara pohon badara yang tidak berduri dan pohon ara yang bersusun (berbuah) dan berteduh luas.” (Surat al-Waqiya, 56:27-30).
Guru Khalid Basalama mengatakan bahwa Rasulullah SAW menggunakan daun pohon bidara untuk melindunginya dari godaan setan. Ia juga berfungsi sebagai obat untuk mencegah orang jahat berteman dengan makhluk gaib.
“Kalau mau penyembuhan sakti, pakai 7 Sunah Nabi SAW, diracik, dimasukkan ke dalam air, diminum. Itu seperti racun setan,” jelasnya.
Salah satu pendakwah kelahiran Makassar menuturkan, pohon Bidara juga memiliki buah yang rasanya manis. Warnanya juga hijau seperti apel.
Keunikan dari pohon ini adalah meskipun daunnya terus menerus dipanen untuk keperluan pengobatan dan keperluan lainnya, namun daunnya tidak pernah kering.
Dijelaskannya: “Jadi kalau mau beli pohon, ciri batangnya durinya tajam dan banyak. Daunnya punya kelebihan kalau dicabut, hari itu juga akan tumbuh kembali. tumbuh. Pengeringan ini dengan sepengetahuan Allah.”
Pohon Bidara mempunyai tempat tersendiri di surga karena merupakan tanaman pemberi warna. Inilah penafsiran saran Al-Qur’an.
Maka orang-orang Arab Badui berkata, ‘Ya Rasulullah, ada pohon pengganggu di surga.’ buahnya, kita dapat duri karena pohon yang berbuah itu banyak durinya, Kalau di Jakarta disebut pohon apel India, ujarnya.
Dalam hadits sejarah tentang pohon Bidara berada di surga, Rasulullah s.a.w.
“Bukankah Allah Ta’ala bersabda, mencabut duri dari pohon yang gundul, meletakkan setiap duri pada tempatnya, maka ia akan berbuah, dan setiap buah memberi makanan 72 warna. Tidak ada satu warna pun. Ia menyerupai warna-warna lain.”
Ia melaporkan bahwa pohon Bidara mudah ditemukan dan tersebar dimana-mana karena perbedaan buahnya yang luar biasa dibandingkan dengan pohon pada umumnya.
“Mangga yang menguning ketika sudah matang di pohon, memiliki nilai visual tersendiri,” jelasnya.
“Di sini Rasulullah SAW berjanji bahwa setiap ranting akan banyak durinya dan setiap durinya akan diberi buah. Satu ranting akan berbuah 72 warna. Warnanya tidak semuanya sama dan akan menarik minat penontonnya”, lanjutnya.
Ustaj Khalid Basalama menyarankan agar pohon ini ditanam minimal di depan rumah, karena buahnya juga dimakan karena rasanya yang manis.
“Buah beedara itu tentu manis. Makanya saya anjurkan teman-teman menanamnya di rumah dan hanya butuh kelembapan saja, yang penting kalau basah insya Allah akan berbuah,” ujarnya.
(kebahagiaan)