disinfecting2u.com – Melalui jumpa pers, Ketua Umum PSSI, Eric Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong sebagai pelatih timnas Indonesia.
Kabar tersebut mengejutkan banyak pihak dan mengundang berbagai reaksi masyarakat luas tidak hanya di Indonesia namun juga di luar negeri.
Seperti diketahui, selama menjabat sebagai juru taktik, Shin Tae-young telah meraih banyak prestasi di dunia sepak bola Tanah Air.
Terbaru, Tim Garuda berhasil melaju ke babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 untuk pertama kalinya.
Tak heran jika kabar pemecatan ini mendapat banyak kecaman dari berbagai kalangan, khususnya pecinta sepak bola tanah air.
Kabar mengejutkan belum usai, nama pelatih baru timnas Indonesia baru saja diumumkan, dia adalah Patrick Kluivert asal Belanda.
Tersiar kabar Eric Thohir mewawancarai sang pelatih pada 25 Desember 2024, atau bertepatan dengan Natal yang sakral dalam budaya Eropa.
Menanggapi isu tersebut, komedian Pandji Pragivakasono yang sangat vokal mengkritiknya mengungkapkan pandangannya terhadap cara PSSI dalam memilih pelatih.
Pandeji mengatakan bahwa jika dia diundang untuk wawancara pada tanggal 25 Desember, dia akan memutuskan bahwa pewawancara itu tidak berharga, “Jika saya diundang untuk wawancara kerja pada tanggal 25 Desember, saya akan berpikir, ‘Orang ini tidak berharga. ‘ kata Pandji mengomentari pencarian Eric Thohir untuk pengganti Shin Tae-young.
Lebih lanjut ia menjelaskan, tradisi Natal di Barat merupakan perayaan yang ditunggu-tunggu seperti Idul Fitri dalam Islam.
Natal sering kali dimanfaatkan untuk merayakan hari raya bersama keluarga tercinta.
“Natal itu penting dan banyak nilainya. Jadi bukan hanya hari raya keagamaan tapi juga acara penting bagi keluarga seperti Idul Fitri,” kata Pandeji.
Menurutnya, ketika seseorang diberikan wawancara kerja pada hari itu, sebagian besar akan menganggap perekrutnya tidak profesional.
“Misalnya, jika Anda melakukan wawancara kerja saat Idul Fitri, Anda mungkin juga berpikir, ‘Saya rasa saya tidak ingin bekerja dengan orang ini, saya rasa saya tidak tahu batas antara personal dan profesional. ,'” kata Pandeji menambahkan
Tak sampai disitu saja, jika isu ini benar-benar muncul, bukan tidak mungkin Patrick Kluivert akan menggunakannya sebagai senjata untuk mengontrol para pemain.
Mungkin dia akan membawa kembali cerita tentang wawancara di Hari Natal, jadi mungkin saja meskipun ada anggota keluarga yang meninggal, ambisi tim nasional harus diprioritaskan.
“Kalau Natal pun bisa-bisa saya dipanggil kerja, kalaupun anak saya meninggal, saya akan diminta menjaga timnas lagi,” sindir Pandeji.
“Saat Idul Fitri, Patrick sedang melatih, dan para pemain ingin merayakan Idul Fitri, dia berkata, ‘Bukan Idul Fitri, aku akan datang untuk wawancara kerja di hari Natal saja. Sholat Maghrib? Latihan dulu, nanti kita lakukan,’” dia menambahkan..
Di akhir keterangannya, Pandji mengungkapkan bahwa pernyataan tersebut murni pendapat pribadinya terkait pemilihan pelatih baru pengganti PSSI Shin Tae-young.
(NKA)