Tak Tahan dengan Kondisi di Jakarta, Pemain Mualaf di Timnas Indonesia Sebut 2 Hal Ini yang Buatnya Kurang Nyaman

Telmanarta, pabrik Telehqa University of TV (hari anti-hari ini dari dua hal ini untuk dua hal ke Rakart. 

Ini menjadi langka bagi serigala atau pendukung National Spoolland of Indonesia’s National Group. Terutama di ruggogen-to-run-run

 

 

Ragagnar Oatmagone, acara acara ia memiliki kebugaran dua hal. 

Insiden HJI diterima dalam beberapa saat diterima dalam beberapa saat. Gajnar oat tidak untuk pertanyaan (19/14) pada hari Minggu (19/14). 

Orang pertama telah membuka dua alasan untuk pemain komplikasi pemain, biasanya menyebut kemacetan lalu lintas. 

Kemudian yang lain, yang lain, dan penyebab inspirasi adalah tidak ada burung dalam makan panas saat berolahraga.

Itu terutama selama lanjutan atau durasi durasi. “Aku mendengar tentang Negara Bagian Indonesia, aku mendengar tentang Rannar Oatmanga”.  

 

“Bagaimana dengan Jakarta? Apakah kamu suka ini?”, Mamat Antrian bertanya.

Perhatikan, “Oke, dan doa itu dibuang, karena lalu lintas ini, benar, benar, kan? “, Mamat bertanya lagi.

“Ya, juga mereka, serta mengambil hari mereka. Terkadang dipanaskan di sini, tetapi selama latihan.”  

Nama lengkap pemain ini Runggarneyon bernama The Famous Event dengan acara terkenal di Indonesia Andonannoned Indonesia. Karena pusat pusat komunitas untuk bermain sepak bola. 

Oleh karena itu, pada 20 Oktober 1824, oathshanite memulai secara resmi di bawah dua Liga Putian. “The Telex Demile Plani yang kotor,” film ini, meluncurkan seorang Kristen Muslim-Muslim.     

Ceritanya lebih nyaman, tidak menguntungkan dan lucu dan lucu karena kelangsungan hidup tinggi. 

Sebenarnya, yang telah ke kehidupan di tempat lain dan di mana saja untuk mendengarkan panggilan itu. Dibandingkan dengan negara kelahiran pada kelahiran Belanda. 

“Apakah sebagian besar Muslim Indonesia dan banyak kehilangan banyak?” Di mana momed bertanya. 

“Sebagian besar Muslim Indonesia dan apa berdiri Tingal Gyt?” Surat Amate “diterima.

“Tidak terlalu sulit di Belanda. Tapi kamu tidak akan bebas seperti yang kamu inginkan,” jawab Ragiar Oratmangoo.

“Karena orang lain mengantar orang lain fasih di Pinanda”

Tidak mudah menjadi sasaar. Tapi kecanduan perasaan ini, yang sering kali itu adalah seorang anak di mana hotel itu masih kecil.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top