disinfecting2u.com – Timnas Indonesia berjuluk ‘Preman’ Justin Hubner rupanya menangis karenanya.
Justin Hubner dikenal sebagai salah satu wakil Indonesia yang paling tangguh.
Bek Wolverhampton ini bercirikan lugas dan tidak memihak.
Tak heran, Hübner selalu menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong untuk mengisi lini belakang timnas Indonesia.
Meski dikenal sebagai “preman” di timnas Indonesia, pemain berusia 21 tahun itu mengalami masa-masa sulit di lapangan hingga membuatnya menangis.
Hal itu terjadi saat Indonesia menghadapi Korea Selatan pada laga Piala Asia U-23 2024.
Hubner berbagi cerita bagaimana ia menghadapi tekanan luar biasa yang membuatnya emosional.
Sebelumnya, Timnas Indonesia harus melalui drama adu penalti melawan tim tuan rumah Pelatih Shin.
Meski Timnas Indonesia berhasil lolos ke babak semifinal Piala Asia U-23 2024 usai mengalahkan Korea Selatan, namun babak adu penalti berlangsung sangat menegangkan.
Di babak penalti yang sangat ketat, Justin Hubner gagal mengarahkan bola.
Hubner masuk sebagai juru sita kelima setelah juru sita kelima Korea Selatan, Byun Joon Soo, menjalankan tugasnya dengan baik.
Banyak yang mengira Justin Hubner menangis karena gagal mengeksekusi penalti.
Dalam podcast di saluran YouTube resmi Sport77, Justin Hubner menegaskan bahwa dia tidak mengeluhkan hal tersebut.
“Semua orang mengira saya menangis karena gagal mengeksekusi penalti, padahal bukan itu masalahnya,” kata Justin Hübner seperti dikutip dari kanal YouTube resmi Sport77.
Hubner mengakui bahwa tekanan dan ekspektasi besar dari seluruh negara yang menonton pertandingan tersebut membuatnya frustrasi.
Ia pun menyebut laga Timnas Indonesia melawan Korea Selatan di Piala Asia U-23 2024 menjadi salah satu momen paling emosional dalam karier sepak bolanya.
Saat ditanya bagaimana perasaannya usai gagal mengeksekusi penalti, pemain kelahiran 14 September 2003 itu mengaku merasa bersalah.
“Saya merasa seperti, ‘Hei, mereka kalah karena saya,'” katanya.
Namun nampaknya keajaiban terjadi di sisi timnas Indonesia saat itu.
Wasit Shaun Evans, setelah berunding dengan VAR, akhirnya memutuskan penalti Justin Hubner harus diulang.
Penalti diulangi karena kiper Baek Jong Beom melakukan pelanggaran saat memblok bola.
Justin Hubner akhirnya mendapat peluang mengulangi tendangan penalti.
Pada kickoff kedua, Hubner kembali melakukan tembakan ke arah yang sama.
“Bodoh sekali, satu-satunya!” kata Justin Hubner.
Namun Baek Jong Beom kalah cepat, bola ditembak lebih dulu dan masuk ke gawang.
Tim Elang akhirnya menang dengan skor 11-10.
Setelah kemenangan dramatis itu, Justin Hubner menangis.
Perasaan campur aduk antara lega dan haru tak mampu menahan air mata. (anf/gwn)