Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 18: Nasib dari Orang Munafik, Tidak Dapat Kembali ke Jalan yang Benar

Jakarta, disinfecting2u.com – Orang munafik dalam Islam adalah mereka yang menunjukkan keimanan di luarnya, namun kenyataannya hatinya penuh dengan kekafiran atau kebohongan. Dalam Islam, orang-orang munafik digambarkan sebagai kelompok yang sangat berbahaya karena mereka dipandang sebagai Muslim eksternal.

Namun sayangnya tindakan dan niat mereka bertentangan dengan ajaran Islam.

Bahkan banyak ciri-ciri umat Islam yang dijelaskan secara jelas dalam Al-Qur’an.

Salah satunya adalah orang baik itu tuli dan tuli. Mereka bilang dia buta dan tidak bisa bicara.

Orang-orang munafik juga mengatakan bahwa mereka tidak dapat kembali.

Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Baqarah ayat 18.

Berikut Bacaan Arab Latin Lengkap Beserta Arti dan Terjemahannya.

صُمٌّ ۢ بُكْمٌ عُمْيٌ فَهُمْ لَا يَرْجِعُوْنَۙ

Latin: Ṣummum bukmun ‘umyun fahum lā yarji’ūn(a).

Artinya: (mereka) tuli dan bisu. Karena dia bisu dan buta, dia tidak dapat kembali. (QS. Al Baqarah Ayat 18) Tafsir Surah Al Baqarah Ayat 18

Dalam Alquran (Kemenag) Kementerian Agama, orang munafik itu ibarat orang tuli karena kehilangan pendengarannya karena tidak mengikuti kebenaran yang didengarnya. 

Orang munafik tidak mengatakan kebenaran, dan orang bodoh, karena hatinya tertutup, tidak gemetar melakukannya. 

Lagi pula, orang-orang baik yang tersembunyi itu seperti orang buta, sehingga mereka dapat melihat dengan mata kepala (Bazar) atau mata. Tanpa belajar dari apa yang dilihat maka daya melihat mata (virah) menjadi hilang.

Jadi, pada akhirnya, mereka tidak bisa kembali ke kenyataan bahwa mereka menjual dan pergi.

Sementara itu, dalam penafsiran yang lebih dalam, surat Al-Baqarah ayat 18 menjelaskan bahwa orang-orang munafik tidak hanya seperti orang yang kehilangan cahaya, tetapi juga seperti orang yang kehilangan sebagian besar akal sehatnya.

Tidak dapat mendengar tidak dapat berkata Sekalipun tidak dapat dilihat, orang-orang munafik seperti ini pada akhirnya akan musnah.

Orang munafik juga dikatakan tuli karena dapat mendengar namun tidak memahami nasehat dan petunjuk. 

Orang munafik dikatakan bodoh. Karena mereka tidak menanyakan hal-hal yang tidak jelas dan tidak meminta penjelasan dan bimbingan, mereka kehilangan manfaat dari pelajaran dan ilmu yang disampaikan rasul. 

Selain itu, orang munafik dikatakan buta karena kehilangan manfaat bertanya dan manfaat belajar. 

Mereka (orang-orang munafik) tidak bisa mengambil pelajaran dari apa yang terjadi pada dirinya dan pengalaman orang lain.

Orang-orang munafik tidak dapat kembali ke jalan yang benar karena sifat-sifat tersebut di atas, dan mereka tetap berada dalam keadaan beku.

Tembok Hu Alam

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top