disinfecting2u.com – Setiap habis salat Tahajjud, gaya hidup selalu dibicarakan, namun hutang terus menumpuk. Buya Yahya memberikan penjelasannya.
Hampir seluruh umat Islam memohon kepada Allah SWT agar selalu memberikan rezeki yang baik.
Salah satu amalan yang dapat mengabulkan segala keinginan dan doa, termasuk masalah penghidupan, adalah shalat tahajud.
Sholat tahajjud mempunyai banyak manfaat diantaranya mengabulkan doa atau keinginan serta meringankan segala permasalahan dunia dan akhirat.
Selain itu, jika terlilit hutang, seringkali harus mencari nafkah sambil shalat setelah shalat Tahajjud. Namun, meski ada sebagian orang yang rajin menunaikan salat Tahajjud, bahkan salat malam, ada pula yang masih merasa utangnya semakin menumpuk.
Lalu apa yang menyebabkan keadaan seperti ini jika sampai terjadi?
Dalam salah satu ceramahnya, Buya Yahya menjelaskan mengapa utang bertambah meski rajin salat Tahajjud.
Bagaimana penjelasan Buya Yahya soal itu? Periksa informasi berikut:
Ya, ya. (Timur)
Pertama, pesan pengasuh Pondok Pesantren Al Bahjah untuk seluruh umat Islam, demikian diberitakan disinfecting2u.com dalam tayangan YouTube Buya Yahya.
“Kami selalu berpesan untuk tidak berhutang. Lebih baik hidup sederhana,” kata Buya Yahya dalam tayangan YouTube-nya.
“Utang adalah hal yang memusingkan, terutama bagi masyarakat awam yang memiliki hutang,” katanya sambil menambahkan: “Jika Anda sakit, hidup Anda akan menjadi sulit dan Anda akan terus berambisi.”
Faktanya, banyak orang yang menggunakan cara ilegal karena terus menerus terjebak dalam upaya melunasi utangnya.
Oleh karena itu, Buyayahya menjelaskan, ada dua ciri manusia yang menyebabkan kita tetap berhutang meski rajin salat Tahajjud.
“Yang pertama adalah gaya hidup kita yang tidak tepat dan mudah terbawa suasana dan mengikuti gaya hidup orang lain,” ujarnya.
Kedua, masyarakatnya rakus sehingga rata-rata terlilit utang, sehingga semakin sulit bagi mereka yang berhutang untuk menyelesaikan permasalahannya.
Jika Anda menggunakan hutang Anda untuk tujuan mulia atau keadaan darurat, hutang tersebut dapat dengan mudah dilunasi.
Artinya, utang bukan hanya sekedar pemenuhan kebutuhan materi.
Bhuya Yahya menjelaskan: “Tetapi siapa yang berhutang karena ibunya sakit, maka aku akan menyembuhkannya. Oh, ini masalah yang Allah mudah atasi. Mudah saja. Tapi kalau sudah terlilit hutang, aku akan meminjamnya. lagi.” jelas Buya Yahya.
Orang yang berhutang mungkin merasa sangat sedih sehingga mereka menyerah begitu saja. Karena untuk alasan yang mulia atau karena memang mutlak diperlukan.
Jika seseorang mau mengikuti gaya hidupnya dan terlilit hutang, maka hutang tersebut bisa saja terus menumpuk meski ia rajin shalat Tahajud.
“Utangnya terus berlanjut dan gaya hidupnya tidak berubah,” ujarnya.
Artinya, jika seseorang merasa mempunyai hutang, maka ajaran nabi adalah semangat untuk melunasinya, bukan bercita-cita menjadi kaya, tetapi melunasi hutangnya terlebih dahulu, lanjutnya.
Jadi, ubah gaya hidup Anda untuk membantu Anda melunasi utang lebih cepat. Karena jika hal ini menjadi masalah dalam hidupnya, maka akan berdampak buruk baginya.
“Dan kurangi pola hidupmu, jangan berlebihan. Sekarang kalau punya utang, gaya hidupmu tidak akan berubah dan utangmu juga tidak akan berubah,” kata Buya.
“Kalau keesokan harinya ditagih lagi, utangnya akan terus bertambah. Kita harus mengubah gaya hidup kita, katanya. (km)