LEMBARAN Sudah Kaya Raya kok Jarang ke Masjid Lagi? Hati-hati, Buya Yahya Ingatkan Bahaya Sepelekan Rezeki

disinfecting2u.com – Buya Yahya menjelaskan pemborosan kekayaan setelah menjadi kaya dengan mengatakan mereka jarang beribadah di masjid.

Menurut Buya Yahya, banyak orang yang selalu meminta makanan saat menyampaikan keinginannya kepada Allah Ta’ala.

Hal ini didasarkan pada dalil mulia Al-Quran tentang pemberian rezeki kepada setiap makhluk hidup dalam surat Hud ayat 6, dimana Allah SWT berfirman:

Dan

Artinya: “Tidak ada seekor binatang pun yang bergerak di muka bumi yang dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui di mana ia hidup dan di mana ia dipelihara. Semuanya tertulis dalam kitab yang benar (Lawhulmahfuz).” (Surah Hud, 11:6).

Namun Buya Yahya menegaskan, orang yang menerima banyak harta sebagai nikmat dari Allah SWT adalah orang yang boros.

Gambar orang kaya menghadapi angin dan hujan dan tidak lagi beribadah di masjid. (iStockFoto)

Buya Yahya sangat kaya dan banyak bertemu dengan orang-orang yang menunjukkan bahwa mereka jarang pergi ke masjid.

Melansir disinfecting2u.com, Buya Yahya berkata, “Allah memberiku makanan sehingga aku harus banyak beribadah” dalam video pendek YouTube yang ditayangkan Al-Bahjah TV, Rabu (10/9/2024).

Penjaga LPD Al Bahjah heran karena sebagian besar masyarakat yang datang ke masjid atau musala adalah orang miskin.

Dan orang yang tiba-tiba kehilangan harta bendanya jarang atau tidak pernah salat di masjid.

“Yang mengherankan, kini orang miskin dan orang kaya dibuat bingung karena mereka rajin salat lima waktu di musala sebelah rumahnya.

Menurut-Nya, hendaknya orang-orang yang diberi harta melimpah hendaknya bersemangat beribadah.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan bahwa ibadah orang-orang yang sangat kaya perlu ditingkatkan untuk meningkatkan ketaqwaannya kepada Allah SWT.

“Orang kaya akan mudah bertemu di musala,” jelasnya.

Ia juga membandingkan kondisi pola makan masyarakat miskin dan kaya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Misionaris kelahiran Blitar ini mengatakan masyarakat miskin akan berjuang mati-matian untuk melindungi hidup mereka.

Mereka beribadah dan bekerja tanpa kenal lelah untuk mencari makanan yang telah diberikan Allah SWT kepada mereka.

Di sisi lain, kata dia, khusus di masjid, orang-orang kaya mudah untuk salat dan menunaikan ibadah lainnya.

Menurutnya, orang-orang yang sangat kaya seharusnya mengamalkan ketaqwaan karena mereka tidak bersusah payah mengurus kehidupannya.

“Kenapa? Dia punya pembantu di rumah,” imbuhnya.

“Kemana-mana lebih cepat naik mobil, ada pula yang naik sepeda,” lanjutnya.

Ia juga menunjukkan bahwa orang-orang yang sangat kaya lupa beribadah karena dipengaruhi oleh dunia.

Beliau mengatakan bahwa dunia telah membuat mereka melupakan Allah. Faktanya, orang kaya selalu meminta keinginannya melalui doa, permohonan, sebelum mencapai kekayaan.

Mereka beribadah dengan sangat antusias hanya sekedar mendoakan semoga rejeki terus mengalir.

Namun Buya Yahya mengatakan, ketika menjadi kaya akan berdampak pada masa depan orang-orang yang tidak bisa lagi mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Jika dunia memisahkan kita dari Tuhan, maka dunialah yang merugikan kita,” jelasnya.

“Itu artinya kita memiliki dunia di hati kita,” lanjutnya.

Hal ini mengingatkan kita pada argumen tentang bergabung dengan-Nya setelah diberi makan dalam Surat Rum ayat 40 Al-Qur’an, di mana Allah Ta’ala berfirman:

اَللّهُ الَّذِيْ خَلَقَكُمْ ثُمَّ هَلْ م ِنَكمْۗ ْ يَ ّفْعَلُ مِن ْ وَتَع ٰ لى عَمَّا يُشور

Artinya: “Allahlah yang menciptakan kamu, memberi rezeki bagimu, lalu membunuhmu, lalu (menghidupkan kembali) kamu. Adakah di antara orang-orang yang kamu persekutukan (Allah) yang mampu melakukan hal itu? .” (Surat Rum, 30) :40).

Dengan begitu, Buya Yahya mengajak umat yang diberkati untuk belajar kembali ketaatan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

“Mari kita memikirkan apa yang Tuhan berikan kepada kita,” katanya.

Wallahu A’lam Bishahab.

(Ha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top