Sudah Janji sampai Ucapkan ‘Sumpah Demi Allah’ Malah Dilanggar, Ini Hukum dan Cara Menanganinya Versi Ustaz Abdul Somad

disinfecting2u.com – Pengucapan kata “Sumpah demi Allah” menjadi pembahasan menarik bagi Ustad Abdul Samad, yang menandakan orang-orang yang fasih atau mempunyai kebiasaan mengucapkan kata demi Allah.

Menurut Ustad Abd al-Samad (A.S.), kata bersumpah demi Allah berarti seseorang telah berjanji untuk melakukan sesuatu.

Selain itu, mereka yang mengaku jujur ​​harus membuat pernyataan yang jujur ​​ketika ditanyai atau dituduh.

Dikutip dari kanal YouTube tokoh utama Islam, Sabtu (9/11/2024), UAS menjelaskan cara memperlakukan orang yang sudah menyatakan baiat. Apalagi jika dia tidak membenarkan klaim dan kebohongannya kepada orang lain.

 

Sumpah kepada Allah tentu bukan sebuah kalimat yang bisa dianggap enteng. Seseorang perlu menyesuaikannya sebelum bertindak atau memukul.

Menurut website Abu Khadijah, Islam meyakini hukuman bersumpah demi Allah harus dipenuhi karena dia berjanji. Kata-kata ini adalah bukti masa depan.

Padahal menurut Islam, sumpah ini mengandung ungkapan-ungkapan yang boleh asal sesuai dengan ketaatan dan agama masing-masing.

Kita tidak boleh menyimpang dari pernyataan ini. Kalau tidak ada dosa maka tidak ada masalah.

Sebaliknya, akan sangat berbahaya jika seseorang berbohong kecuali ia bersedia bersumpah demi Allah, sehingga ia harus jujur ​​dengan sepenuh hati.

Dalam sebuah hadits sejarah tentang bersumpah untuk menaati Allah, Rasulullah SAW bersabda:

“Barangsiapa bersumpah untuk menaati Allah, hendaklah dia menaati Allah, dan barangsiapa bersumpah untuk menaati Allah, janganlah dia melanggar perintah-perintah-Nya.” (HR.Bukhari)

Jika ada yang merasa malu dengan pengakuannya, UAS memberikan beberapa rekomendasi cara mengatasinya.

Penulis asal Sumatera ini mengatakan, cara pertama adalah dengan memberikan bantuan pangan kepada minimal 10 warga miskin.

Cara lainnya adalah dengan memberikan pakaian kepada minimal 10 orang miskin. Ketiga, memenuhi kewajiban orang yang diperbudak untuk memperoleh kebebasan yang layak untuk hidupnya.

Puasa tiga hari adalah solusi bagi mereka yang ingkar janji setia kepada Allah (swt).

Solusi UAS disarankan dalam ayat 89 surat al-Ma’idah Al-Qur’an, Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

Agar Tuhan mengampuni Anda, Tuhan mengampuni, Tuhan melakukan

Terjemahan: Allah SWT tidak menghukum kamu karena mengucapkan sumpah dengan sengaja, tetapi Dia menghukum kamu karena mengucapkan sumpah dengan sengaja, maka hukuman bagi yang melanggar sumpah adalah memberi makan kepada sepuluh orang miskin makanan yang (biasa) kamu makan. Berikanlah pakaian kepada keluargamu atau bebaskan seorang budak, kemudian jika mereka melanggar sumpahnya, maka berpuasalah selama tiga hari sebagai tanda syukur.” (Al-Ma’idah, 5:89)

Dalam tafsir surat al-Ma’idah ayat 89 disebutkan bahwa jika ada unsur kesengajaan dalam sumpahnya, maka ia tidak akan berbuat dosa.

Namun Istighfar merupakan tindakan pertama bagi orang yang salah mengucapkan kalimat tersebut.

Tuhan tahu yang terbaik.

(kebahagiaan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back To Top