disinfecting2u.com – Betrand Peto, penyanyi asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang kini hidup rukun bersama Ruben Onsu dan Sarvenda, hidup dengan pembatasan di pelosok nusantara.
Dalam acara TV tersebut, ia mengenang masa kecil yang penuh perjuangan, termasuk pengalaman tidak pernah mencicipi apel.
Kalau dulu di desa hanya ada jambu biji. Kalau mau apel minimal harus ke kota dulu, tapi lama sekali, sekitar 3 jam, jelas Betrand Peto seperti dikutip Youtube Trans 7. Resmi. Senin (9/12/2024).
Betrand Peto bahkan menghitung kulit apel yang dibawakan pengunjung suatu hari nanti. Meski begitu, dia mencoba menikmatinya.
“Jadi akhirnya saya tidak paham, tiba-tiba ada tamu datang ke rumah membawa apel. Jadi pas saya pulang, apelnya hanya kulitnya saja. Akhirnya saya cicipi kulitnya dan memakannya. Saya dapat apelnya. Aku suka banget sama kulitnya,” ungkap Betrand Peto
Usai diadopsi Ruben Onsu dan Sarwenda pada 2019, kehidupan Betrand berubah total.
Kini Anda bisa menikmati semua hal yang Anda impikan sebelumnya, termasuk makan apel dalam jumlah banyak.
“Saya menunggu dua hari sampai akhirnya mereka memberi saya sebuah apel,” tambah Betrand Peto.
“Iya, saya makan 4 kilogram sekaligus,” ujarnya.
Tak hanya soal makanan, Ruben dan Sarwenda memperlakukan Betrand seperti anak sendiri.
Itu didukung penuh dalam gedung-gedung mewah, pendidikan berkualitas dan kegiatan musik.
Meski hidup berkecukupan, Betrand tak luput dari kritik dan tudingan negatif warganet.
Salah satu tudingan menyakitkannya adalah ketika kedekatannya dengan Sarvenda dianggap tidak pantas.
Hal ini membuat Betrand diam-diam menangis karena merasa tidak berguna. Namun, kini dia memilih untuk tidak ambil pusing.
“Tapi kamu gak mau ngomong sama netizen yang sedikit lancang, sedikit menghujat?” – tanya Kiki Saputri yang menjadi pembawa acara.
Sarvenda juga menuturkan, spekulasi banyak warganet tidak berdasar, termasuk keluhan dirinya terpaksa menjual anaknya hidup-hidup.
“Saya tidak pernah menyuruh Betrand untuk live. Itu hanya keinginannya saja,” jelas Sarwenda.
Ditanya apakah ingin menyampaikan pesan kepada warganet, Betrand hanya berharap masyarakat berhenti berasumsi tanpa memahami kebenarannya.
– Nah, seperti katamu, itu sudah jadi batu ya, benar tambeng, – kata Betrand Peto.
Sementara Sarwenda memilih fokus pada keluarganya dan tidak terlalu memikirkan komentar objektif.
Betrand Peto kini menikmati hidup penuh cinta dan kemewahan bersama Ruben Onsu dan Sarwenda.
Meski kerap dikritik, ia tetap menganut prinsip hidup bersyukur.
Perjalanan Betrand dari masa kanak-kanak yang terbatas hingga kini bisa menikmati apa yang diimpikannya menjadi bukti betapa cinta dan dukungan keluarga mampu mengubah hidup seseorang. (asli)