Jakarta, Thanoneenews.com– Saat berada di tempat umum, sering kali kita bertemu sepasang suami istri atau sekadar berdiri sendiri di tengah keramaian. Hal tersebut ditonjolkan oleh Dr. Aissa Dahlan, simak penjelasannya di bawah ini.
Tanpa disadari, pasangan juga tidak menyukainya, karena wanita cenderung merasakan hal tersebut. Melihat hal tersebut, dr Aisa Dahlan atau yang akrab disapa Aisa Dahlan menjelaskan apa yang harus dilakukan jika pasangan sedang marah dalam Islam.
Sikap agresif suami tidak terlihat dari perkataannya, melainkan dari tindakannya. Misalnya tiba-tiba meninggalkan pasangan (pasangan).
Dalam ulasannya, Aiza Dahlan yang dikenal dengan Neuroparenting Skill ini mengutarakan, ada alasan mengapa seorang suami marah kepada istrinya, atau sebaliknya.
Terkadang wanita suka memarahi prianya di depan orang lain tanpa disadari.
Hal ini tentunya tidak lepas dari cara memahami karakter satu sama lain, karena ternyata laki-laki dan perempuan berbeda dalam hal otaknya.
Namun suami istri jarang memahami hal ini. Dengarkan komentar ini.
Aissa Dahlan menjelaskan dalam ceramah singkatnya bahwa alasan laki-laki (suami) mencintai istrinya adalah karena tidak menghormatinya.
Menurut wanita yang juga akrab disapa Ustoz ini, ia menjelaskan bahwa hipotalamus laki-laki lebih besar dibandingkan otak. Oleh karena itu, ketika suami menegur atau menegur, istri mudah tersinggung.
Seringkali dalam perbincangan atau kumpul keluarga, seorang wanita memarahi suaminya di depan orang lain tanpa disadari, menyalahkan dirinya atau sejenisnya.
Keadaan ini menimbulkan dua reaksi, marah pada istri atau pergi karena marah.
“Karena hipotalamus terhubung dengan batang otak, yang terhubung dengan otak reptil. Jadi ketika hipotalamusnya disentuh, dia kesal, karena sifat kepemimpinannya, tanpa kita sadari, kita menginjaknya tegang dan dia (suami) akan melawan atau lari,” kata dr. Aisa Dahlan dari YouTube Advisediku pada Selasa (29/10/2024).
Hipotalamus dipahami sebagai bagian otak yang berfungsi mengeluarkan hormon untuk mengontrol organ dan sel tubuh.
Hipotalamus berukuran kecil namun mempunyai kendali atas respons terhadap berbagai rangsangan, seperti pengaturan sistem endokrin (hormonal), dan kendali sistem saraf otonom, seperti suhu tubuh, asupan makanan, rasa haus, dan kendali emosi.
Hipotalamus pada otak pria dan wanita memiliki perbedaan, seperti ukuran hipotalamus pria yang lebih besar dan adanya hormon oksitosin.
Namun guru Aisha Dahlan mengatakan, tidak perlu berbicara dengan pria, suami, atau anak ketika mereka lapar.
Hal ini mempengaruhi respon emosional dan perilakunya terhadap istri atau ibunya. Seperti dalam berdiskusi atau menyampaikan pendapat. Baik bagi pasangan untuk akur.
“Dia akan menyerang kita lagi atau meninggalkan kita. Saya juga salah. Saya pikir perempuan punya kebebasan untuk mengungkapkan kesalahannya ya, tapi mereka tidak mau melakukannya di depan umum,” jelas Dr Aissa.
Aiza, yang berprofesi sebagai pakar parenting dan dokter, mengatakan: “Di sinilah kita harus berani berubah lagi. Jika kita ingin kesehatan mental kita sehat dan hubungan kita dengan pasangan semakin erat.”
Tuhan memberkati