Jakarta, disinfecting2u.com – Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Terengono mengungkapkan sektor kelautan dan perikanan akan dikembangkan melalui Strategi Intervensi Pemerintah (Government Intervention Model).
Strategi ini penting untuk mendukung keberlanjutan Program Ekonomi Biru yang menjadi bagian dari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Melalui pendekatan ini, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat nelayan secara signifikan.
Dengan langkah ini, peran pemerintah akan lebih besar dalam mengembangkan infrastruktur perikanan. Hal ini termasuk fasilitas yang mendukung keberlanjutan sektor tersebut.
Perbaikan infrastruktur diharapkan dapat mendorong peningkatan produktivitas nelayan, serta memperkuat ketahanan pangan di tingkat nasional.
“Jika ada intervensi pemerintah, saya yakin sektor ini bisa maju dengan cepat. Strategi seperti ini juga diterapkan di negara-negara lain di dunia,” kata Menteri Terengono di Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Trenggono menerapkan strategi tersebut pada masa jabatan sebelumnya dengan membangun perkampungan nelayan modern di Biak, Papua.
Kota Samber-Binyeri merupakan salah satu tempat terjadinya transformasi dari yang tadinya tradisional menjadi lebih modern dan produktif.
Kementerian Kelautan dan Perikanan telah membangun berbagai fasilitas seperti pusat pelatihan, fasilitas cold storage ikan, pelabuhan dan pusat memasak di sana. Perahu juga dibagikan untuk mendukung nelayan agar lebih kompetitif di sektor ini.
Intervensi ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan dan petani, jelas Trengono.
Salah satu tujuannya adalah menaikkan nilai tukar nelayan dan petani hingga mencapai 200 pound.
Saat ini nilai tukar berada pada kisaran 104-106 yang masih tergolong dalam kategori buruk.
Nilai tukar menunjukkan kepada nelayan atau petani perbandingan antara harga yang diperoleh dari penjualan hasil penangkapan ikan dengan harga yang harus dibayar nelayan untuk memenuhi kebutuhannya.
Nilai ini dianggap sebagai indikator penting untuk menilai daya beli mereka.
“Jumlah saya sebenarnya bisa mencapai lebih dari 200 dan ini salah satu tujuan saya,” tambah Menteri Trenggono dengan penuh keyakinan.
Trengjono meyakini peningkatan kesejahteraan nelayan dan petani akan berdampak langsung pada peningkatan produktivitas sektor perikanan.
Jika produktivitas meningkat maka kontribusi sektor ini terhadap ketahanan pangan nasional akan semakin besar.
Selain kuantitasnya meningkat, kualitas produk ikannya juga akan semakin baik.
Selama empat tahun kepemimpinannya, Trengono mengembangkan empat model pertanian berkelanjutan: budidaya lobster di Batam, udang vannamei di Kebumen, rumput laut di Wakatobi, dan nila air asin di Karawang.
Dalam model ini, pemerintah berperan dari hulu hingga hilir, termasuk pembangunan infrastruktur dan dukungan lain yang diperlukan.
Dengan pendekatan dan komitmen yang tepat dari pemerintah, diharapkan program ini tidak hanya dapat meningkatkan sektor perikanan, tetapi juga berperan dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas hidup nelayan dan petani.
Melalui strategi intervensi pemerintah yang kuat, Program Ekonomi Biru diharapkan dapat mendorong sektor perikanan Indonesia menjadi lebih maju, kompetitif, dan berkelanjutan.
Meningkatnya kesejahteraan nelayan dan petani akan menjadi bukti nyata keberhasilan langkah mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih baik. (RPI)