Batavia, disinfecting2u.com – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan kemenangan Donald Trump Amerika Serikat dalam pemilihan presiden berdampak pada pasar keuangan, karena keputusannya kuat.
Hal itu diungkapkannya dalam jumpa pers APBN kita di Gedung Djuanda II Kementerian Keuangan Batavia Pusat, Jumat (8/12/2024).
“Dengan terpilihnya Presiden Trump, kami melihat dari sisi pasar keuangan ada kemajuan, namun kami juga melihat adanya pergerakan, terutama dengan terpilihnya Presiden Trump, yang juga memberikan dampak yang kuat pada minggu ini,” jelasnya. .
Bahkan, nilai tukar rupiah di Amerika Serikat sempat menguat terhadap dolar hingga bulan Oktober.
Padahal, kurs kita sudah dialihkan ke Rp 15.200, lalu dampak globalnya kembali terjadi, apalagi besaran Fund Rate H (FFR) akan turun atau turun lagi, ujarnya.
“Dan sekarang terpilihnya Presiden Trump, seperti yang saya katakan tadi, memperkuat indeks dolar sehingga memaksa nilai tukar rupiah kita pada minggu ini,” lanjutnya.
Namun nilai tukar rupiah mengalami pelemahan sebesar 2,68 persen dibandingkan banyak negara lain, baik negara G7 maupun G20.
“Indonesia masih bagus dari segi bisnis kita. Penurunannya 2,68 persen dibandingkan Kanada, terendah juga 4,46 persen, Filipina 5,69 persen Peso, Korea 6,79 persen,” jelasnya.
Sedangkan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) pada Minggu lalu mengalami sedikit peningkatan sebesar 6,76 persen.
“Kalau kita lihat, dibandingkan dengan obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun yang dulunya mengalami tekanan naik dan selisih 4,4 persen antara obligasi pemerintah Indonesia bertenor 10 tahun dan obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun dalam dolar masih terlalu rendah,” katanya. .
Hal ini juga terjadi jika, meskipun pasar saham telah menentukan FED Rate, namun opini yang menentang politik di Amerika, terutama terkait dengan terpilihnya Presiden Trump dan opini atau kebijakan terhadap perekonomian federal, mempunyai dampak selain dari hal tersebut. di Kas Negara AS;” jelasnya. (Agr/rpi)