Yakarta, vipeenens.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri BUMN ERICK THAHIR dan Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral Bahlil Lahadalia, yang mengorganisir pertemuan koordinasi untuk membahas rencana bisnis untuk listrik (ruptl) 2025-2034 Perencanaan strategis untuk menjamin menjamin rencana bisnis (ruptl) 2025-2034 untuk menjamin menjamin jaminan bisnis bisnis (ruptl) 2025-2034 untuk menjamin bisnis bisnis (ruptl) 2025-2034 Merencanakan untuk menjamin ketersediaan listrik untuk mendukung kebutuhan listrik nasional, “Sri Mulyani dikutip dalam akun Instagram @smrawati pada hari Rabu (15/15/2025).
Aspek yang berbeda dibahas dalam rutll, termasuk skema pengisian listrik, peningkatan kualitas, penawaran pasokan, serta melalui pengembangan sumber energi terbarukan dan kebutuhan investasi jangka panjang.
Sri Mulyani mengkonfirmasi bahwa ia akan terus mendukung transisi energi nasional dan keamanan energi, termasuk koordinasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Kementerian DES dan PLN.
Sebelumnya, Wakil Menteri Bumna Card Wirjatmodjo mengatakan Ruptl akan ditentukan pada Januari 2025, dan PT Peraturanaan Listrik Refora (Persero) bermaksud untuk meningkatkan kapasitas pabrik energi 71 GW.
Kartu itu juga mengatakan bahwa dalam debat, PLN telah berjanji untuk mulai membangun pabrik energi dengan energi terbarukan baru (EBT) hingga maksimum pada tahun 2025.
“Kemudian, kami akan membangun 71 kemampuan baru GW, 2025-2034, di mana sebagian besar EBT berada,” kata Kartika Jumat (27 Desember 2014).
Selain itu, kartu tersebut juga mengatakan bahwa PLN akan menggunakan SmartGrid dan membangun jaringan antara pulau antara Sumatra dan Kalimantan. Oleh karena itu, kapasitas EBT, yang diproduksi di Sumatra dan Kalimantan, dapat dieliminasi ke arces.
Dia menjelaskan bahwa dengan rencana besar ini, pemerintah mencoba menyeimbangkan keamanan energi, keterjangkauan energi, dan keberlanjutan energi.
“Ini ada di depan, selama 10 tahun ke depan,” kata kartu itu. (NBA)
