Jakarta, disinfecting2u.com – Kasus penganiayaan yang dialami Afdal Ali (16), siswi MA As-Syafiiyah di Namjakarta, menyedot perhatian publik.
Ayah korban, Mukti kembali angkat bicara dalam kesedihan mendalam karena anaknya terbaring koma dan dirawat intensif.
Mukti mengatakan, putra kesayangannya mengalami beberapa luka serius pasca penyerangan tersebut.
Bahkan, kata dia, saat melakukan penyerangan, terduga pelaku berkali-kali menginjak kepala anak tersebut.
“Saya injak beberapa menit, lalu dibalik dan dipukul hingga saya injak lagi. Ada bekas di bagian atas (wajah) dari sol sepatu kanan saya hingga patah kaki.” Ada retakan, bengkak, pendarahan di otak kiri, dan kerusakan otak,” kata Mukti kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (12/10/2024).
Mukti mengaku belum mengetahui detail kronologi penganiayaan anak tersebut.
Sebab, saat itu Mukti baru mengetahui sang anak pingsan di ruang IGD rumah sakit.
“Saya tidak tahu bagaimana kronologi awalnya, tapi ternyata anak saya sudah tidak sadarkan diri lagi,” kata Mukti.
Mukti sendiri mengaku pelaku sudah berada di rumah sakit saat korban dikeluarkan oleh guru dan siswa lainnya.
Mukti yang mengetahui kondisi anak tersebut kritis saat itu tak banyak bicara dengan pelaku.
Pasalnya, Mukti diliputi rasa takut dan khawatir saat melihat wajah anak tersebut penuh bekas luka dan tak sadarkan diri.
‘Apa yang kamu lakukan dengan anakku? “Saya berkata, ‘Mengapa kamu membiarkan anak saya setengah mati padahal kamu punya banyak kesalahan padanya?'” katanya.
Pelaku yang kemudian dibawa ke rumah sakit oleh gurunya pun meminta maaf kepada Mukti.
Namun, Mukti enggan mempertimbangkan kondisi kritis anak tersebut pasca dianiaya.
Lanjutnya, “Guru bilang sudah tidak tahan lagi. (Pelaku dan terdakwa) bilang sudah minta maaf. Ini tetap orang yang ingin saya maafkan anak saya.” (Tertawa)